SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Banyak orang bilang, memulai usaha atau bisnis itu sulit. Namun mempertahankan usaha juga lebih sulit. Banyak para pelaku usaha yang bisa membangun usaha mereka, akan tetapi kandas di tengah persaingan dan kerasnya kemajuan dunia bisnis.
Lantas bagaimana cara mempertahankan bisnis? Salah satu pengusaha muda Surabaya, Prasetyo Hadi Susanto mengakui bahwa mempertahankan bisnis dalam jangka panjang bukanlah tugas yang mudah. Selain memperkuat kemitraan bisnis dan jejaring yang luas, ada siasat dan strategi yang ia terapkan.
"Dibutuhkan siasat jitu agar apa yang sudah diperjuangkan dengan susah payah bisa bertahan dan berkembang, sehingga memberi manfaat bagi orang banyak," kata Bang Yok, panggilan beken dari Prasetyo Hadi Susanto.
Pengusaha yang sudah memiliki 10 lebih entitas bisnis ini menuturkan, untuk mempertahankan kinerja perusahaan, ada sejumlah hal penting yang harus diperhatikan. Bang Yok bilang, seorang pebisnis harus mampu menjaga etika bisnis. Etika ini termasuk bagaimana cara menjaga citra perusahaan.
"Unsur fleksibilitas harus ada. Kita ini harus paham, ketika ada permasalahan berarti itu menjadi indikator baru untuk kita membuat kebijakan," katanya.
Baca Juga :
Kisah Bang Yok, Teknisi Komputer Yang Kini Bisnisnya Menggurita
Fleksibel berkaitan erat dengan perubahan zaman. Bos Aipel Computer ini menjelaskan, seorang pengusaha juga dituntut untuk mengikuti perubahan yang terjadi. Perilaku yang terlalu prosedural dan kaku bisa membahayakan keberlanjutan usahanya.
Seperti yang terjadi di era teknologi saat ini. Trend orang berbelanja sudah berubah. Masyarakat lebih suka berbelanja online daripada offline. Tentunya hal itu harus diikuti oleh para pengusaha. Disisi lain, ada keuntungan tersendiri bagi pengusaha, yaitu hemat biaya karena tidak perlu repot-repot mempercantik ruangan.
"Karena kalau kita terlalu prosedural pada zaman yang terus berubah ini, artinya kita menutup mata dengan perubahan. Itu secara langsung akan menggagalkan. Karena sekarang zamannya belanja online, kalau kita terus mempercantik ruangan orang gak akan datang buat apa, sia-sia kan," ungkapnya.
Menurut Bang Yok, setiap pebisnis memang memiliki strateginya sendiri dalam mempertahankan usahanya. Namun bagi dia, etika bisnis dan unsur fleksibel merupakan dua hal yang tidak boleh diindahkan begitu saja.
Selain kedua tips itu, alumnus Fakultas Teknik Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya ini juga memiliki siasat yang terus dijalankan demi menjaga entitas bisnisnya berjalan baik. Mengingat, Bang Yok saat ini harus menjalankan ragam lini usaha dalam waktu yang sama.
Baca Juga :
New Fast, Bengkel Mobil di Surabaya yang Bikin Pelanggan Ketagihan
Berbagai sektor usaha dia jalani mulai usaha dibidang komputer, bengkel mobil, food & beverage, hingga sektor komoditi. Terbaru dia melebarkan sayapnya ke event organizer atau EO.
Menurutnya, poin yang harus dikejar dalam setiap bidang usaha adalah customer oriented. Yaitu pendekatan yang lebih menempatkan pelanggan di awal, tengah, hingga akhir transaksi penjualan. Kasadaran customer oriented ini bisa terwujud jika ada harmonisasi antara karyawan dan pengusaha itu sendiri.
Di sisi ini, lanjut Bang Yok, pengusaha harus sadar bahwa komukasi itu penting. Jika komunikasi antara pemberi kerja, penerima kerja dan pelanggan baik, maka segala kekurangan bisa ada solusinya.
"Jadi adakalanya saya harus terjun. Komunikasi ringan dengan pelanggan sehingga dapet insert," ujarnya. Insert juga bisa didapatkan lewat kuesioner ringan.
Pengusaha yang dikenal dengan Yoyok Aipel mengakui, membangun sebuah usaha tidak bisa abrak kedabrak. Harus ada strategi dan perencanaan bisnis yang matang. Visi misi pun juga harus jelas. Ketika usaha sudah berjalan, yang tidak boleh dilupakan adalah mengukur performa dan kinerja yang bersifat finansial atau non-finansial. Dalam hal ini key performance indicator (KPI) karyawan harus ada.
Dalam organisasi bisnis atau perusahaan, KPI tidak hanya akan mengukur kerja karyawan saja, namun juga mampu menjadi acuan pengukuran kinerja perusahaan.
"KPI ini bisa dilakukan dengan sederhana. Pemantauan kerja bisa dilakukan lewat miting dan brifing rutin," tuturnya.
Agar bisnis sustainable, Bang Yok menyarankan supaya ada program pengembangan sumber daya. Semisal, jika ada karyawan yang memiliki potensi dan kompetensi, maka pemberi kerja bisa menyisihkan anggaran untuk menyekolahkan karyawannya.
"Perusahaan bertahan bukan hanya menyangkut karyawan atau produk yang dijual. Tapi kualitasnya bagaimana, ini kan majemuk sehingga bisa didulang dari banyak sektor," tegasnya.
Pemilik bengkel mobil NEW FAST ini mengingatkan, selama ini banyak pengusaha yang lupa pentingnya pengelolaan keuangan yang baik. Rata-rata para pengusaha energinya habis untuk memikirkan provit dan strategi, akan tetapi lupa ada hal yang tidak pernah dipahami terjadi, seperti pandemi atau krisis.
"Jadi dana cadangan dan dana darurat penting. Kita harus punya pengelolaan keuangan yang baik. Usaha itu bukan berapa yang dihasilkan tetapi berapa yang disimpan," ucapnya.
Untuk mensiasati bagaimana mengelola keuangan, teknologi menjadi penunjang utama. Pemanfaatan teknologi bisa mempercepat dalam memperoleh informasi, cepat menghasilkan laporan yang bisa diolah kembali untuk pijakan kedepan. Kerja auditor pun akan cepat dan mudah, sehingga kebocoran-kebocoran bisa dihindari.
"Dari beberapa rekan ada yang lemah dari sisi pembukuan. Karena tekadang kebijakan datang ada histori. Jadi angka dan data bisa diolah untuk pijakan kedepan," imbuhnya.
Baca Juga :
Biar Mobil Tidak Mogok Saat Mudik, Teknisi Bengkel NewFast Sarankan Hal Ini !
Sebagai pengusaha yang sukses di beberapa sektor, tentunya sudah bisa dibayangkan bagaimana padatnya jadwal Prasetyo. Namun ternyata dirinya tidak pernah lupa, bahwa ia memiliki sosok orangtua dan istri. Bang Yok memiliki waktu khusus untuk orang-orang tercintanya.
Karena menurutnya, sukses itu bukan hanya ditopang dari strategi dan aplikasi dari teori belaka. Akan tetapi ada sosok disisinya yang sangat mendukung. Yakni orangtua dalam hal ini sosok ibu dan istri sebagai tiang doa.
Putra bumi Blambangan ini sangat memuliakan ibunya dan tidak bosan-bosan meminta doa ibu. Bahkan dalam mengambil keputusan, dia selalu berdiskusi dengan istri tercintanya.
Itulah kiat-kiat dan siasat mempertahankan usaha yang bisa diambil dari pengalaman Prasetyo Hadi Susanto. Selama ada kemauan keras dan perencanaan yang baik, serta memahami produknya dari hulu sampai hilir, maka pengusaha akan bisa bertahan dan berkembang.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait