Upaya penipuan Susanto berhasil, karena ia kemudian dihubungi oleh PHC untuk menjalani sesi wawancara daring pada 13 Mei 2020 bersama calon karyawan lainnya.
Demi meyakinkan bahwa ia adalah dokter sesungguhnya, Susanto memalsukan satu bendel data, termasuk CV dengan Surat Izin Praktik (SIP) Dokter, Ijazah Kedokteran, Kartu Tanda Penduduk, dan Sertifikat Hiperkes. Semua data ini diambil dari website Fullerton dan Media Sosial (Facebook).
"Saya tidak mengubah ijazah, semuanya asli miliknya. Tapi saya memindai dan mengganti fotonya," ujar Susanto.
Tindakan penipuan Susanto ini berlangsung hampir sepertiga dari masa kontraknya, yaitu selama dua tahun. Susanto beralasan, hal ini ia lakukan demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait