Kisah Ali Affandi, Terjun ke Politik Usai Lihat Fenomena Ketimpangan di Masyarakat

Firman Rachmanudin
Ali Affandi (kanan) saat bertemu dengan mantan Presiden ke 6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dalam sebuah kesempatan. Foto iNewsSurabaya/ist

Masih banyaknya permasalahan di lapangan mendesak dirinya agar tidak hanya menjadi penonton.

"Kita tidak cukup hanya menyalahkan pemerintah, namun kita harus turun tangan dan menjadi bagian dari solusi untuk Indonesia," tuturnya.

Kegelisahan tersebut makin memuncak ketika melihat perubahan zaman yang cepat dan berpotensi melindas masa depan pemuda di daerah yang belum mampu mengikuti perkembangan tersebut. Terlebih lagi bonus demografi Indonesia dapat menjadi ancaman jika tidak dikelola dengan baik. 

"Kegelisahan itu menjadi motivasi saya ketika menatap mata warga yang masih bertahan menjalani kerasnya kehidupan. Saya juga berjumpa dengan seorang remaja cerdas, namun harus meninggalkan studinya karena membantu perekonomian keluarganya. Seorang bapak yang kebingungan mendapatkan pengobatan menunjukkan kebutuhan advokasi yang mendalam. Seorang ibu yang harus bekerja paruh waktu ojek online demi membesarkan tiga Anak yatim," beber pria yang akrab disapa Mas Andi itu.

Meski melihat keterbatasan mereka, namun Ali Affandi juga melihat semangat yang luar biasa. 

"Saya melihat usaha mikro yang dirintis seorang ibu penuh harapan, demi menjaga kehormatan dan kemandirian keluarganya, namun masih mengalami banyak kendala. Ada juga, cerita mengenai dedikasi seorang aktivis sosial, yang tanpa lelah mengisi hari-hari dengan kegiatan yang mencerahkan, demi menjauhkan generasi muda dari pengaruh negatif. ini adalah panggilan hati untuk bertindak yang tidak bisa saya abaikan," terangnya.

Andi menyebut, dirinya bisa saja memilih untuk tidak peduli, namun itu bukanlah yang diajarkan dalam ajaran agama, bukan cara didikan orang tua, dan tentu saja tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang kita junjung tinggi.

Kepedulian antar sesama adalah inti dari semangat kebangsaan. Ia kemudian mengevaluasi setiap masalah dan mencari cara untuk mengadvokasikannya. 

"aya sadar, tidak mungkin menyelesaikan semua tantangan sendirian. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk terjun ke dunia politik, dengan tekad kuat untuk memanfaatkan setiap sumber daya yang ada guna meningkatkan kualitas hidup di masyarakat," lanjut putra Lanyalla Mattaliti itu.

Ali Affandi yakin, melalui jalur politik, kesejahteraan rakyat dapat diraih. Menurutnya politik bukan hanya soal kekuasaan, tapi tentang dialog, kesepakatan, dan pemilihan yang baik untuk kesejahteraan bersama. 

Pemilu memberikan peluang untuk mengubah dan memperbaiki apa yang telah rusak dan membangun harapan untuk kehidupan lebih baik. Partai Demokrat membuka peluang bagi setiap individu yang ingin mengabdi kepada negara. 

Melalui pemilu, kita diundang untuk ikut serta memilih para wakil rakyat dan pemimpin yang memiliki kapabilitas, berintegritas, dan amanah.

"Dengan nama Allah SWT, saya bertekad berjuang untuk turun tangan dalam membangun Indonesia. Mari kita jadikan perjuangan ini menjadi sebuah gerakan, bukan hanya tentang perjuangan seorang individu, tetapi mereka semua yang ingin merubah Bangsa Indonesia menuju kearah yang lebih baik," tutur Calon Anggota DPR RI Dapil I bernomor urut 2 dari Parta Demokrat itu.

Editor : Arif Ardliyanto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network