Pria yang akrab disapa Gus Ipul ini dengan tegas menyatakan, PBNU juga tidak pernah memaksakan kehendak politik apapun kepada para pengurus dan kadernya. Pihaknya membebaskan sesuai pilihan serta hati nurani masing-masing. "Jadi di NU ini bebaslah, mau milih siapa saja silakan sesuai dengan hati nurani. Kita enggak akan memaksa orang," terangnya.
Terkait siapa pengganti KH Marzuki, Gus Ipul menjelaskan, hal itu ditentukan dalam rapat pleno wilayah yang dipimpin Rais Syuriah Jatim. Rapat pleno ini harus digelar dua minggu setelah pemberhentian KH Marzuki. "Jika rapat pleno tidak segera dilaksanakan, PBNU akan mengambil alih. Bisa ditunjuk, bisa careteker, nanti tergantung situasi dan kondisinya," pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait