SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Mahasiswa Communication Science Petra Christian University (PCU) sukses menggarap 4 film dokumenter.
Empat karya dari para mahasiswa Communication Science PCU angkatan 2019-2021 dalam mata kuliah Produksi Film Dokumenter itupun sudah ditayangkan dalam Screening Film Dokumenter dengan tema “Bertahan”. Film-film tersebut mengangkat isu tentang budaya, maupun kehidupan sosial masyarakat Surabaya dan sekitarnya.
Empat film yang ditayangkan dalam screening ini masing-masingnya berdurasi kurang lebih 20 menit. Menampilkan kisah perjuangan dalam bertahan, baik bertahan dari kesengsaraan maupun ancaman “kepunahan”.
“Lewat kelas ini juga, mahasiswa dapat berinteraksi secara intens dengan masyarakat. Sehingga kedepannya, mereka mampu menampilkan cerita hidup yang menarik dari tiap narasumber, maupun tema yang diangkat,” ujar Daniel Budiana, Dosen PCU dalam mata kuliah Produksi Film Dokumenter.
Para mahasiswa yang terdiri dari empat kelompok dengan masing-masing beranggotakan lima orang itu mengangkat isu tentang budaya, maupun kehidupan sosial masyarakat Surabaya dan sekitarnya.
Seperti kehidupan perempuan kuli panggul di Pasar Pabean Surabaya, petani garam di Kecamatan Asemrowo, pelestarian permainan tradisional Indonesia, serta olahraga tradisional Gulat Okol. Berikut sinopsis singkat dari film-film dokumenter karya mahasiswa PCU.
Berikut 4 Film Dokumenter Mahasiswa PCU
1. Hadiyah
Film dokumenter karya Anastasia Trifena Feodora, Sherlynn Yuwono, Angelina Christia Abraham, Rio Ferdinan, dan Marcellino Dwi Putra berjudul “Hadiyah” ini bercerita tentang perempuan kuat berbeban ganda, yakni sebagai seorang ibu dan kuli panggul di Pasar Pabean, Surabaya.
Setiap hari Hadiyah harus mengumpulkan uang dengan memikul puluhan kilo karung di kepalanya. Ia tak menyerah meski beban hidup yang dihadapi sangat berat.
Bayang-bayang akan anak balitanya, membuat Hadiyah terus semangat untuk melanjutkan perjuangan. Ditambah dengan cinta kasih dari keluarga yang selalu menjadi penyemangat Hadiyah untuk tetap bertahan dalam kerasnya kehidupan.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait