Misteri juga menyatakan bahwa ada keluhan mengenai sakit pegel linu yang dirasakan oleh beberapa warga.
"Air kiriman dari Wonosalam, sungai meluap ke permukiman warga. Saat ini ketinggian air di luar 1,30 meter dan di rumah sampai 60 centimeter," kata Misteri.
Misteri mengatakan, selama bertahan di tengah kepungan banjir, sebagian besar mengandalkan bantuan makanan yang datang dari para sukarelawan. Kebutuhan air bersih untuk cuci baju, minum dan lainnya harus mencari ke kampung lain yang tidak terdampak banjir.
"Untuk cuci baju, minum airnya minta ke kampung sana yang tidak kebanjiran. Belum ada (bantuan pemerintah). Ada makanan dari orang lain, relawan kasih makanan ke kami," katanya.
Misteri juga mengakui saat ini sejumlah permasalahan mulai muncul. Di antaranya mulai terserang penyakit kulit, gatal-gatal. "Sakit pegel linu, gatal-gatal mulai menyerang kami," ucapnya.
Plt Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang Syaiful Anwar mengatakan petugas dari Puskesmas Mojoagung dan Miagan telah diterjunkan ke posko untuk membantu korban banjir.
"Sudah kami tugaskan ke sana. Kami imbau warga untuk tetap menjaga kebersihan demi kesehatan. Mudah-mudahan semua diberikan kesehatan," kata dia.
Sejauh ini, dikatakan Syaiful, Dinas Kesehatan belum menerima laporan adanya korban yang terserang penyakit akibat banjir tersebut. "Belum ada laporan, tapi saya cek lagi ya," kata Syaiful dihubungi INewsMojokwrto.id di Jombang, Kamis (7/3/2024).
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait