Sejarah Surabaya : Kiai Nderesmo Terselamatkan Kukus Nasi dari Kejaran Penjajah Belanda

M. Fiqih Wahyudi
Makam Kiai Nderesmo

Awal Sebutan Sidosermo atau Ndresmo

Assayid Sulaiman bin Abdurahman Basyaiban, juga seorang Habib keturunan Nabi Muhammad SAW yang makamnya berada di Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang. Kala itu, bercita-cita ingin menyebarkan ajaran Agama Islam di tanah Jawa seperti yang dilakukan oleh para Sunan terdahulu. Dan tujuannya itu berhasil, ada beberapa tempat siar Agama Islam yang dilakukannya, kini telah menjadi sebuah pusat pendidikan Agama Islam berupa Pondok Pesantren besar seperti Sidogiri di Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan.


Markas Kasepuhan

Tak hanya berhenti di daerah tapal kuda saja, ia juga ingin mensiarkan Agama Islam di daerah Surabaya Selatan yang belum terjamah. Akhirnya ia mengutus putranya, Assayid Ali Akbar Basyaiban, agar melaksanakan tugas tersebut.

Dalam munajat kepada Allah SWT, Assayid Ali Akbar Basyaiban mendapatkan sebuah tempat di aliran Sungai Brantas, Kota Surabaya. Yang sekarang merupakan Kelurahan Sidosermo, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya.

Dahulu, Sidosermo masih berupa hutan aliran Sungai Brantas yang dikenal angker. Tidak ada satu orang pun yang berani menginjakkan kaki ditempat itu. Bukan tanpa alasan, sepanjang aliran Sungai Brantas kala itu, masih menjadi sarang hewan buas seperti buaya dan harimau Jawa.

Karena kegigihan Assayid Ali Akbar Basyaiban, daerah tersebut akhirnya bisa ditaklukkan. Ia bersama lima santri utusan ayahnya, mendirikan sebuah pesantren kecil ditempat yang pada saat itu dikenal dengan sebutan Demangan.

Editor : Arif Ardliyanto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network