Fasilitasi Cara Belajar Gen-Z, Sevima Luncurkan Tiga Fitur Pembelajaran Berbasis AI

Ali Masduki
Executive Forum SEVIMA yang dihadiri Ratusan Rektor dan Ketua Yayasan dari seluruh Indonesia. Foto: iNewsSurabaya/Ali Masduki

Fitur yang ketiga, SPMI, diluncurkan Sevima untuk memudahkan perguruan tinggi dalam melaksanakan dan memantau siklus kegiatan SPMI. Tersedia panduan empat dokumen penjaminan mutu, integrasi dengan sistem informasi akademik, dukungan evaluasi untuk kegiatan audit mutu internal, dan fitur laporan implementasi SPMI untuk kebutuhan pelaporan ke Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.

“Dengan demikian, SEVIMA Platform kami harapkan dapat hadir sebagai solusi berbasis layanan siap untuk memecahkan berbagai masalah pendidikan yang ada di Indonesia," ungkap Halim.

Peluncuran Fitur Berbasis AI

Senada, Dr. Budi Djatmiko mengapresiasi Executive Forum SEVIMA yang bertajuk "Strategi Sukses Memastikan Keberlanjutan dan Pengembangan Kampus serta Yayasan Pendidikan". 

Menurutnya, peluncuran fitur berbasis AI ini penting karena umumnya Gen-Z tidak bisa menunggu berlama-lama untuk mendapatkan sesuatu, mereka cepat berubah baik keinginan dan cita-citanya. Ada pergeseran yang terjadi pada Gen-Z, sebagian besar dari mereka berpikir.

"Kecenderungan mahasiswa yang mudah bosan itu perlu ditangkap oleh kampus, seperti mahasiswa bisa mengikuti berbagai kursus bersertifikat yang disiapkan kampus sambil kuliah. Hasilnya sertifikat itu, jika memang mereka merasa bosan untuk melanjutkan kuliah, bisa untuk mencari pekerjaan atau berwirausaha. Jadi mereka bisa tetap bertahan di kampus,” kata Budi Djatmiko.

Ke depan, katanya menambahkan, perguruan tinggi memang tidak harus mengandalkan hanya pada banyaknya jumlah mahasiswa yang tercatat sedang kuliah, tapi juga harus mencari terobosan baru dengan memberikan peluang kursus-kursus bersertifikat yang disiapkan kampus, dan kerjasama dengan industri. 

“Ini untuk mengantisipasi cara belajar Gen-Z yang cepat bosan dan tidak sabaran. Harapannya melalui berbagai tawaran itu, mahasiswa mengurungkan niatnya untuk meninggalkan kampus, sehingga bisa memberikan pemasukan baru bagi kampus, serta meningkatkan skill. Karena lulusan perguruan tinggi saat memasuki dunia kerja yang ditanya memiliki kompetensi apa, bisa melakukan apa, bukan lagi lulusan dari program studi apa,” pungkas Budi Djatmiko.  
           
 

Editor : Ali Masduki

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network