Tragis! Sopir Truk Tewas di Kabin Saat Perjalanan Pulang ke Lamongan, Begini Kondisinya

Zainul Arifin
Suprisno (55), seorang sopir truk yang telah mengabdi puluhan tahun, berakhir dengan tragedi memilukan. Foto iNewsSurabaya/Zainul

JOMBANG, iNewsSurabaya.id - Perjalanan pulang Suprisno (55), seorang sopir truk yang telah mengabdi puluhan tahun, berakhir dengan tragedi memilukan. Di tengah tugasnya mengirim batu kumbung dari Jombang, maut menjemputnya tepat di kabin truk yang menjadi saksi terakhir perjuangannya. Peristiwa menyedihkan ini terjadi di tepi jalan Desa Tanjunggunung, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang.

Ipda Dian Rizal Mabrur, Kanitreskrim Polsek Peterongan Jombang, mengungkapkan bahwa Suprisno saat itu mengemudikan truk dengan nomor polisi S 9767 UF. Bersama beberapa rekannya, ia berangkat dari Tuban untuk mengirim batu kumbung ke dua lokasi di Jombang, yaitu Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, dan Kecamatan Bareng.

"Selesai mengirim batu, Suprisno berencana pulang ke Lamongan melalui jalur alternatif di Dusun Pule, Desa Tanjunggunung, untuk menghindari kemacetan kota," ungkap Rizal saat dikonfirmasi oleh iNewsSurabaya.id (MNC Grup), Senin (19/8/2024).

Namun, sesampainya di lokasi kejadian, Suprisno tiba-tiba merasakan sesak napas yang luar biasa. Dengan sisa tenaga, ia menghentikan truknya dan meminta salah satu rekannya untuk membelikan oksigen di apotek terdekat.

Rekan Suprisno dengan cepat berlari menuju Apotek K24 yang tak jauh dari lokasi. Dengan harapan menyelamatkan nyawa temannya, oksigen itu segera diberikan kepada Suprisno yang sudah lemah. Namun, takdir berkata lain. Dalam hitungan menit, tubuh Suprisno kaku dan tak bergerak lagi. Ia menghembuskan nafas terakhir di dalam kabin yang menjadi saksi bisu perjalanannya.

Rekan-rekan Suprisno yang panik segera meminta bantuan dari masyarakat sekitar dan perawat Apotek K24. Laporan pun segera diteruskan ke Polsek Peterongan. Namun, setelah pemeriksaan oleh tim medis, Suprisno dinyatakan telah meninggal dunia di tempat.

"Hasil pemeriksaan medis menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Suprisno meninggal dunia karena serangan asma yang mendadak," jelas Rizal.

Setelah dinyatakan meninggal dunia, pihak keluarga korban segera dihubungi. Dengan berat hati, keluarga Suprisno menerima kepergian beliau tanpa menuntut siapapun. Bahkan, mereka menolak untuk dilakukan autopsi dan menandatangani surat pernyataan tertulis.

Perjalanan terakhir Suprisno menjadi pengingat bagi kita semua akan kerasnya kehidupan seorang sopir truk, yang setiap harinya berjibaku di jalanan demi menyambung hidup. Semoga arwah Suprisno diterima di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan.

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network