Menurut dia, selama ini jika terjadi bencana maka tim dari NasDem Jatim turun ke lokasi, namun diakuinya belum memiliki kepemahaman terkait rescue atau penyelematan secara mendalam.
Dari pelatihan tersebut, kata Deny, diharapkan relawan semakin memiliki kemampuan dan teknis-teknis sesuai standar penyelamatan.
Sementara salah satu peserta berasal dari Kabupaten Jember, Helmy Samrudiansyah mengaku merasa benar-benar dituntut menjadi petugas Baret yang profesional.
Sebab, pelatihan Diklatsar cukup berat bagi dia dan rekan-rekannya. Namun disisi lain, dirinya mengakui jika taktik dalam pertolongan rescue sangat dibutuhkan baik untuk kelompok maupun individu.
"Alhamdulillah, tadinya kita pemuda garda Nasdem yang sangat lemah dalam manajemen dan kekompakan. Selama enam hari di sini, telah terbentuk jiwa korsa, jiwa persatuan, dan memiliki wawasan kebangsaan, wawasan kenasdeman. Sehingga, kami memiliki jiwa kemanusiaan yang siap menolong orang," katanya.
Selain materi penyelamatan, banyak kesan yang didapatkan selama empat hari menjalani diklat tersebut. Mulai dengan penguatan mental, hingga memahami karakter teman.
"Awalnya, pada hari pertama sampai hari ketiga, kami merasa dongkol karena kami disuruh-suruh, dibentak-bentak, dan dimarahi. Tapi, semakin lama kami semakin sadar bahwa kemanusiaan itu butuh mental, disiplin dan sikap yang kuat untuk bisa mengatasi segala apapun medannya," jelasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait