BANYUWANGI, iNewsSurabaya.id - Aktivitas vulkanik Gunung Raung di Banyuwangi semakin mengkhawatirkan. Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Raung mengimbau wisatawan, pendaki, dan masyarakat untuk tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak Gunung Raung dalam radius 3 kilometer.
Peningkatan aktivitas vulkanik di kawasan tersebut dinilai berbahaya, baik bagi keselamatan warga maupun pengunjung. Kepala Pos PGA Raung, Burhan Alethea, menyampaikan bahwa gunung terlihat jelas dengan kondisi cuaca berkabut di level 0 hingga lll.
"Asap kawah bertekanan lemah hingga kuat teramati berwarna putih dan kelabu, dengan intensitas tipis hingga tebal, serta mencapai ketinggian 50 hingga 2.000 meter di atas puncak kawah," ujar Burhan.
Burhan juga menjelaskan bahwa dalam pengamatan terakhir terdeteksi lima kali letusan, dengan salah satunya mencapai ketinggian 2.000 meter.
"Empat letusan lainnya tidak teramati secara visual, tetapi asap berwarna kelabu tetap terlihat," tambahnya.
Aktivitas Kegempaan yang Signifikan
Data kegempaan menunjukkan adanya 5 kali gempa letusan dengan amplitudo 13-32 mm dan durasi 105-268 detik. Selain itu, terdapat 14 kali gempa embusan dengan amplitudo 2-14 mm dan durasi 18-61 detik.
"Tremor menerus (Microtremor) juga terekam dengan amplitudo 0,5-4 mm, dengan dominan di angka 1 mm," jelas Burhan.
Larangan Ketat di Sekitar Kawah
Sebagai langkah antisipasi, masyarakat, wisatawan, dan pendaki dilarang keras mendekati kawah puncak Gunung Raung. Larangan juga berlaku untuk aktivitas menuruni kaldera atau bermalam di kawasan kawah, yang kini dianggap sangat berisiko.
Tim PGA Raung terus memantau perkembangan kondisi gunung ini dan memastikan informasi terkini segera disampaikan kepada masyarakat. Dengan meningkatnya aktivitas vulkanik, kewaspadaan menjadi kunci untuk menjaga keselamatan bersama.
Masyarakat diminta tetap mengikuti arahan resmi dan tidak menyebarkan informasi yang belum diverifikasi, demi menghindari kepanikan yang tidak perlu.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait