Sementara itu, Camat Asemrowo, Muhammad Khusnul Amin, menegaskan bahwa video yang beredar tidak mencerminkan kejadian sebenarnya.
"Narasi dalam video tersebut tidak benar. Ini adalah ulah oknum yang tidak bertanggung jawab dan mengatasnamakan BNPM," jelasnya.
Dengan didampingi kuasa hukumnya, Khusnul Amin menerima permintaan maaf dari BNPM dan berharap hubungan antara Kecamatan Asemrowo dan BNPM semakin baik ke depannya.
"Saya menerima permohonan maaf dari Mas Rosuli. Kita semua saling memaafkan, apalagi sebentar lagi memasuki bulan Ramadan. Ke depan, semoga hubungan semakin erat dan ukhuwah Islamiyah tetap terjaga," tuturnya.
Kasatpol PP Surabaya, M. Fikser, menekankan bahwa tujuan utama mediasi ini adalah menciptakan keharmonisan dan menghindari konflik berkepanjangan di masyarakat.
"Sesuai arahan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, setiap permasalahan sebaiknya diselesaikan secara musyawarah. Kota ini dibangun dengan semangat guyub rukun dan kebersamaan," tegas Fikser.
Dengan tercapainya kesepakatan damai ini, diharapkan tak ada lagi polemik yang berkembang, dan warga Surabaya dapat kembali fokus pada hal-hal yang lebih positif.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait