SURABAYA, iNEWSSURABAYA.ID – Dewan K3 Provinsi Jawa Timur (DK3P) bersama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sukses menggelar Seminar, Workshop & Awarding dalam rangka Bulan K3 Nasional 2025. Acara bergengsi ini menghadirkan para pakar dan praktisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dari berbagai sektor industri, serta diikuti oleh lebih dari 230 peserta offline dan ratusan peserta online.
Berlangsung di Auditorium Research Center, Lantai 11, ITS, Surabaya, seminar ini menjadi forum strategis untuk membahas peran Sistem Manajemen K3 (SMK3) dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri di era digital.
Dalam sambutan pembuka, Edi Priyanto, Wakil Ketua DK3P Jatim, menekankan bahwa K3 bukan sekadar regulasi, tetapi investasi jangka panjang untuk keberlanjutan bisnis.
"Di era industri 4.0, penerapan K3 harus beradaptasi dengan teknologi, manajemen risiko berbasis data, serta memperhatikan kesehatan mental pekerja. DK3P Jatim berkomitmen memperkuat sinergi antara pemerintah, industri, pekerja, dan dunia pendidikan dalam penguatan regulasi, sertifikasi tenaga K3, serta edukasi berkelanjutan. Dengan kolaborasi dan inovasi, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, sehat, dan produktif," ujar Edi.
Senada dengan itu, Ir. Subkhan, ST., M. PSDA., IPU., Asean Eng, Sekretaris Jenderal APJASI, menyoroti pentingnya SMK3 sebagai strategi utama dalam meningkatkan daya saing industri.
"K3 bukan hanya soal kepatuhan, tetapi juga bagian dari strategi bisnis berkelanjutan. Implementasi K3 yang efektif tidak hanya melindungi pekerja, tetapi juga meningkatkan profitabilitas perusahaan dan memperkuat daya saing industri nasional. Dengan membangun budaya keselamatan berbasis teknologi dan manajemen risiko yang matang, kita dapat memastikan keberlanjutan usaha serta kesejahteraan pekerja," ungkapnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait