Lebih lanjut Nur Salam mengungkapkan, kegiatan ini untuk menunjukkan eksistensi organisasi PPNI kepada organisasi-organisasi lain di Tanah Air. Sekaligus sebagai upaya menjadikan PPNI organisasi yang dicintai pemerintah dan disukai masyarakat.
Selain pengabdian masyarakat, HUT kali ini juga diperingati lomba pemilihan Perawat Teladan dan kompetisi video edukasi antar DPK-DPK se-Jatim. Para pemenang akan mendapat hadiah berupa uang tunai dan piagam penghargaan. Sementara pemenang video edukasi akan ikut dilombakan mewakili DPW PPNI Jatim ke tingkat nasional antar DPW.
Selain itu puncak acara peringatan ke-48 PPNI yang dilaksanakan DPW PPNI Jatim adalah pelantikan dan pengukuhan Badan Penanggulangan Bencana PPNI Jatim. Menurut Nur Salam organisasi ini akan melekat pada BPBD Provinsi Jatim.
“Sebenarnya ini sudah dilakukan dengan dilibatkannya PPNI dalam penanggulangan Covid-19. Tentu kita akan berkolaborasi dengan BPBD Jatim, karena ada orang organisasi ini duduk dalam kepengurusan Badan Penanggulangan Bencana PPNI Jatim. Ya, saling melengkapi,” ujarnya.
Di sisi lain, Nur Salam mengakui masih banyak yang harus diperjuangkan untuk kesejahteraan para perawat. Meski dengan DPP PPNI sifatnya hanya koordinasi, namun Nur Salam bertekad memperjuangkan kesejahteraan perawat, seperti pengangkatan perawat honorer menjadi PPPK, gaji dan tunjangan perawat yang sebenarnya masih jauh dari UMR.
“Ini menjadi atensi kepengurusan saya, kita akan terus berkoordinasi dengan PPNI Pusat, gaji yang diterima perawat jika dihitung-hitung dengan risiko yang membayangi saat bertugas, masih jauh dari UMR. Apalagi dikatakan layak untuk hidup apalagi berkeluarga,” ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait