Penyelundupan Senjata Ilegal ke Papua Ternyata Warga Bojonegoro, Lokasi Produksi Senpi Mirip Bengkel
Rinciannya sebagai berikut: Amunisi: 982 butir dengan berbagai jenis, di antaranya kaliber 5,56 mm (42 butir), 5,6 mm (198 butir), kaliber 30 (152 butir), kaliber 7,62 mm (197 butir), dan kaliber 9 mm (14 butir), dan Senjata Api: Dua senjata rakitan jenis Fajar dan tiga senjata laras pendek.
Dalam penyelidikan, tidak ditemukan keterlibatan anggota aktif TNI maupun Polri dalam jaringan ini.
Menurut Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Farman, tersangka TR mempelajari cara merakit senjata secara otodidak. Berawal dari hobi membongkar pasang senapan angin, TR kemudian mengembangkan keterampilannya menjadi perakitan senjata api ilegal.
Saat penggerebekan di Bojonegoro, polisi menemukan berbagai alat perakitan, termasuk mesin bubut dan alat las. Senjata yang diproduksi dijual berdasarkan pesanan, yang dilakukan tersangka ES kepada YE.
"Pengiriman dilakukan dengan cara menyembunyikan senjata dalam wadah mesin kompresor yang sudah dimodifikasi. Senjata dipotong-potong terlebih dahulu sebelum dikemas bersama amunisi, lalu dikirim menggunakan jasa ekspedisi," jelas Kombes Pol Farman.
Polisi juga menggerebek sebuah rumah di Perumahan Kalianyar, Desa Kalianyar, Kapas, Bojonegoro, yang diduga menjadi bengkel perakitan senjata api ilegal. Operasi ini melibatkan tim gabungan dari Polda Jatim dan Satgassus Mabes Polri pada Sabtu (8/3/2025), berlangsung dari pukul 13.00 WIB hingga 22.30 WIB.
Saat penggerebekan, polisi mendapati seorang perempuan yang merupakan istri penghuni rumah serta dua pria yang diduga sebagai pekerja di bengkel tersebut. Kepala Desa Kalianyar, Ibnu Ismail, membenarkan adanya operasi polisi di wilayahnya.
"Pihak desa hanya diminta sebagai saksi. Informasinya, rumah tersebut dikontrakkan dan bukan milik warga asli Kalianyar," ujarnya.
Dengan tertangkapnya tujuh tersangka dalam kasus ini, polisi masih terus melakukan pengembangan untuk mengungkap kemungkinan adanya jaringan lain yang terlibat dalam penyelundupan senpi ilegal ke KKB.
"Kami akan terus menelusuri rantai pasokan dan pihak-pihak yang terlibat dalam kasus ini. Tidak menutup kemungkinan ada tersangka lain yang masih berkeliaran," tegas Kapolda Jatim.
Dengan terbongkarnya jaringan ini, diharapkan distribusi senjata ilegal ke kelompok kriminal bersenjata dapat diminimalisir demi menjaga stabilitas keamanan di Papua dan wilayah lainnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait