Di sisi lain, beberapa daerah mencatatkan ABH terendah di Jatim, menunjukkan keberhasilan dalam pembangunan sektor pendidikan: Kabupaten Sidoarjo: 0,69 persen, Kota Surabaya: 1,08 persen, dan Kota Pasuruan: 1,15 persen
Data BPS Jatim juga menunjukkan bahwa perempuan lebih rentan terhadap buta huruf, terutama pada kelompok usia tua. Hal ini disebabkan oleh pola pikir masa lalu yang lebih memprioritaskan pendidikan untuk laki-laki, sementara perempuan dianggap cukup berperan di ranah domestik tanpa kemampuan baca tulis.
Namun, kondisi ini mulai berubah pada kelompok usia lebih muda, khususnya usia 10–39 tahun. “Generasi ini hidup di era yang menempatkan pendidikan sebagai kebutuhan utama, baik untuk laki-laki maupun perempuan,” tegas Zulkipli.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus menggalakkan program pembangunan di bidang pendidikan, terutama di daerah dengan ABH tinggi. Upaya ini diharapkan mampu menurunkan angka buta huruf dan mendorong terciptanya masyarakat yang lebih cerdas dan literat.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait