Jamilun menambahkan, pembongkaran ini adalah bentuk tanggung jawab generasi sekarang dalam menjaga warisan leluhur dari distorsi sejarah. “Kami tidak ingin anak cucu kami keliru memahami jejak nenek moyang mereka,” katanya.
Masyarakat berharap kawasan Situs Jeladri bisa dikembalikan ke bentuk aslinya sebagai bagian dari pelestarian budaya dan sejarah lokal. Pembongkaran ini sekaligus menjadi sinyal kuat bahwa masyarakat Jombang siap melawan informasi sesat yang dapat merusak nilai-nilai sejarah.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
