ICMI Kritik Tafsir Alquran yang Viral, Jangan Sampai Menyesatkan Umat!

Ali Masduki
Ulul Albab, Ketua ICMI Jawa Timur. Foto: iNewsSurabaya/Dok Pribadi

Meskipun menuai kontroversi, ceramah Syaiful Karim yang memadukan fisika kuantum, tasawuf, dan kontemplasi eksistensial juga menarik perhatian sebagian masyarakat. 

Namun, Ulul Albab mengingatkan bahwa tafsir Alquran bukan sekadar opini, melainkan ilmu yang membutuhkan metodologi, sanad keilmuan, dan penguasaan bahasa Arab yang mendalam. 

"Tafsir bukan lintas jurusan. Tafsir adalah lintas generasi ulama," tegasnya.

Dewan Pembina Yayasan Masjid Subulussalam itu juga menyoroti peran YouTube dalam menyebarkan dakwah di era digital. 

"Siapa pun bisa jadi ustaz dalam semalam. Dan yang viral sering dianggap paling benar," tulisnya. Ia menekankan pentingnya kehati-hatian dan pencarian ilmu yang mendalam, bukan sekadar popularitas.

Syaiful Karim sendiri dalam sebuah wawancara menyatakan niatnya hanya ingin menjelaskan Alquran secara lebih ilmiah dan mudah dipahami. 

Namun, Ulul Albab mengingatkan pesan Imam Al-Ghazali: “Barang siapa berbicara dalam agama tanpa ilmu, maka dia telah menghancurkan dirinya dan orang lain.” Oleh karena itu, Ulul Albab mengajak untuk lebih berhati-hati dalam menafsirkan Alquran, terutama di ranah publik.

Editor : Ali Masduki

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network