Wakil Rektor I Untag Surabaya, Harjo Seputro, S.T., M.T., mengungkapkan bahwa lahirnya kolaborasi ini bukan hal instan. Selama berbulan-bulan, tim kedua pihak berdiskusi intensif hingga akhirnya menyepakati tujuh topik riset utama, antara lain: Material and Structural Engineering, Computer Science and Robotics, Spacecraft Design, Emerging Manufacturing and Integration, Sustainability and Technology Independence, Fluid Mechanics dan Dynamics and Control
Harjo berharap seluruh tim terus menjaga semangat kolaboratif. “Mari bangun reputasi Untag Surabaya di tingkat internasional. One Team, One Commitment, One Goal,” tegasnya.
Dari pihak SPUTNIX, perwakilan perusahaan Alexey Katkov menyampaikan optimisme yang sama. “Kami percaya kolaborasi ini akan memberi kontribusi nyata bagi masa depan perkembangan teknologi Indonesia,” ujarnya.
Kerja sama ini memperluas akses mahasiswa dan dosen dari Fakultas Teknik, Fakultas Teknologi Elektronik dan Informatika Cerdas (FTEIC), serta Badan Kerja Sama Untag Surabaya terhadap riset kedirgantaraan yang relevan dengan kebutuhan industri global.
Mulai dari desain satelit mini, pengembangan robotik, hingga rekayasa material antariksa—kolaborasi ini diproyeksikan menjadi laboratorium besar bagi lahirnya inovasi baru dari Surabaya.
Melalui MoU ini, Untag Surabaya menegaskan diri sebagai kampus yang adaptif dan progresif. Tidak hanya mengikuti perkembangan global, tetapi terlibat secara langsung dalam proses penciptaannya.
Kemitraan internasional ini menjadi bukti bahwa kampus Indonesia punya peluang besar menjadi pemain penting dalam riset kedirgantaraan, asalkan berani membuka diri pada inovasi dan kerja sama global.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
