SURABAYA, iNews.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengkonfirmasi kemunculan Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 terdeteksi masuk Indonesia pada awal Juni lalu.
Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Laura Navika Yamani memaparkan bahwa varian baru Covid-19 BA.4 dan BA.5 pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.
“Varian baru Covid-19 BA.4 dan BA.5 ini pertama kali ditemukan di Afrika Selatan dan sedikitnya ada delapan kasus subvarian BA.4 dan BA.5 yang dicatat oleh Kementerian Kesehatan,” ujarnya.
Lebih jauh, Laura menuturkan bahwa dari kedelapan kasus yang ditemukan di Indonesia tiga di antaranya berasal dari kasus impor. Selain itu, terdapat juga kasus transmisi lokal yang terdeteksi di Bali dan Jakarta.
“Dari delapan kasus tersebut tiga orang yang teridentifikasi merupakan kasus impor dari Mauritius, Amerika Serikat, dan Brazil. Sementara sisanya merupakan kasus transmisi lokal,” ucap Laura.
Sebagian besar penderita positif Covid-19 Omicron BA.4 dan BA.5 yang terdeteksi di Bali dan Jakarta tersebut, kata Laura, tidak berjalan dan merasakan gejala ringan. Sedangkan satu penderita merasakan gejala sedang.
Pada temuan kasus Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 ini Laura menyebutkan terdapat dua penderita yang terjangkit BA.4 dan enam penderita terjangkit BA.5.
“Dari temuan kasus itu, dua penderita dilaporkan terpapar Omicron BA.4, sementara enam penderita terpapar Omicron BA.5. Mereka sudah menerima vaksin Covid-19 dosis lengkap, booster atau tiga dosis, bahkan ada yang empat dosis,” ucap dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat itu.
Editor : Ali Masduki