SMP dan SMA Islam Shafta memiliki berbagai fasilitas penunjang aktualisasi bakat minat siswa. Seperti asrama, pondok pesantren di rumah pengurus, lapangan futsal, lapangan basket, mushola, koperasi sebagai aktualisasi entrepreneurship, aula, dan Tim IT di lobby serta Shafta TV untuk aktualisasi dalam bidang digital.
Ke depan, sekolah juga akan memfasilitasi proses magang bagi siswa tingkat akhir. Karena selama ini ia melihat hampir 50 persen lebih lulusan sekolah langsung masuk dunia kerja.
"Mungkin karena salah satunya di Shafta ini ada program beasiswa yatim dan beasiswa sosial lainnya. Anak-anak ini kebanyakan malah ingin kerja," ucapnya.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Fatwa MUI Jatim Makruf Khozin, mengatakan Sekolah Islam Shafta merupakan lembaga pendidikan modern di Surabaya Barat.
Para siswa telah dibekali penggunaan dan pemanfaatan alat-alat digital. Tidak sekedar keahlian memegang alat tersebut. Namun juga bekal konten bermanfaat.
KH Makruf juga memberi pesan kepada para siswa yang baru lulus terutama siswa tingkat akhir. Karena jenjang pendidikan berikut memberi kesempatan pergaulan lebih luas.
"Yang telah menjadi pedoman di Shafta terutama siddiq, amanah, fathonah benar-benar harus menjadi penjiwaan," pesannya.
Jika melanjutkan pendidikan di lingkungan kampus, KH Makruf menyarankan agar memilih sesuai bakat dan minat masing-masing.
"Tetapi jangan lupa ketika di kampus itu cari komunitas yang nyambung dengan Shafta," katanya.
Misal bergabung dengan komunitas shalawat, tahlil dan kajian Islam lain secara selektif.
"Jangan kajian Islam yang mengkafirkan, jangan yang membid'ahkan, bahaya. Itu akan mengarah pada radikal dan intoleran. Kita mencari yang secara prinsip Aswaja," pungkasnya.
Editor : Ali Masduki