Ahmad Nashruddin menjelaskan, prosesi wisuda dan pelepasan merupakan akad pengembalian peserta didik kepada wali murid untuk dibina kembali. Ia berharap, setelah lulus dari Shafta terutama yang SMA bisa melanjutkan ke jenjang perkuliahan ke Perguruan Tinggi sesuai keinginan alumni.
Selain ilmu agama, siswa-siswi juga memiliki prestasi baik akademik maupun non akademik lainnya. Seperti dalam bidang olahraga Kejuaraan Futsal Piala Kampus Unesa dan Pagar Nusa Juara Nasional Nusantara Cup mewakili Jatim untuk tingkat SMP.
Lulusan ini sekaligus memotivasi untuk memberikan kontribusi kepada negara maupun sekolah.
Sebagai lembaga pendidikan berpaham Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja), Sekolah Islam Shafta siap mencetak kader penerus Nahdlatul Ulama khususnya di Jatim.
"Kami sebagai pengurus ingin mensosialisasikan Islam rahmatan lil alamin," kata Ahmad.
Sementara itu bebarengan dengan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), lulusan SMP Islam Shafta banyak yang melanjutkan ke SMA Islam Shafta. Termasuk alumni dari sekolah lain.
Ahmad Nashruddin juga mencatat animo tinggi pada pendaftaran siswa baru tahun akademik 2022/2023.
"Sekarang sudah sampai empat kelas untuk SMP dan SMP. Insya Allah kita akan tutup di pertengahan Juli. Kita nanti akan ada seleksi awal kemudian nanti kita umumkan, baru kita akan ada ospek," terangnya lagi.
Pihak sekolah sendiri menargetkan 10 kelas. Dengan rincian 6 kelas untuk tingkat SMA dan 4 dari SMP.
"Kelasnya memang kita limitkan untuk menunjang kualitas juga. Karena takutnya terlalu banyak kita tidak bisa memantau bagaimana kualitasnya atau outputnya," ucap Ahmad.
Editor : Ali Masduki