KEDIRI, iNews.id – Budaya menjadi karakter suatu daerah. Kondisi ini yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri yang melestarikan seni pecut di kawasan wisata Goa Selomangleng Kota Kediri, Sabtu (23/7/2022).
Pelestariannya ini dikemas dengan menggelar Kejuaraan Seni Pecut Samandiman. Dalam kejuaraan seni pecut Samandiman dengan kategori kelas anak-anak dan dewasa tersebut, diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Peserta terjauh dari Timika Papua, Bontang dan Kutai Kalimantan, juga sejumlah peserta dari sejumlah kota di Pulau Jawa.
Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar mengatakan dengan seni pecut ini bakal menjadikan budaya sebagai pemersatu bangsa. Acara ini juga merupakan rangkaian Hari Jadi Kota Kediri yang ke-1.143 tahun.
Mas Abu menyempatkan menyerahkan Sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) kepada M. Hanif selaku Ketua Paguyuban Pecut Samandiman. “Pecut ini telah kami daftarkan dan semoga menjadi tontonan yang positif. Merupakan kewajiban kita semua untuk melestarikan budaya seni pecut. Saat ini mungkin hanya membunyikan, namun ke depan saya harapkan bisa digelar membuat pecut dan kemudian bermunculan para pengrajin,” harap wali kota.
Sementara Ketua Paguyuban Pecut Samandiman, Hanif mengatakan pecut Samandiman merupakan kesenian asli Kota Kediri yang harus dilestarikan. Kita akan mengenalkan kepada seluruh tanah air. Pecut Samandiman memiliki panjang antara 3,5 meter hingga 10 meter.
“Yang dinilai terkait menggerakkan atau teknik membunyikan pecut. Dan juga dasar penilaian Wiroso, Wirogo dan Wiromo. Mulai dari kostum yang dikenakan, saat membunyikan pecut harus trengginas dan iramanya harus mengikuti gerakan lagu,” jelas Hanif.
Editor : Arif Ardliyanto