2. Angola
Angola merupakan salah satu produsen minyak terbesar di Afrika. Sama halnya dengan Venezuela, negara ini juga membayar sebagian besar hutangnya dengan minyak.
Namun, ketika harga minyak dunia turun, Angola harus membayarnya dengan lebih banyak minyak dibanding sebelumnya.
Dikutip dari SCMP, IMF mengkritisi Angola yang terlalu bergantung kepada minyaknya.
Seperti yang diketahui, minyak mentah dan produknya menyumbang 96 persen dari total ekspor negaranya. Angola diketahui sebagai negara yang cukup bergantung pada pinjaman China.
Hal ini dimulai ketika negara ini bangkit setelah terlibat perang saudara panjang. Tercatat, Angola telah meminjam sekitar USD42,6 Miliar dari China.
Angka tersebut sekitar sepertiga dari total pinjaman China ke negara-negara Afrika antara tahun 2000 hingga 2019.
3. Pakistan
Survei ekonomi terbaru Pakistan menunjukan besarnya ketergantungan Pakistan terhadap pinjaman China.
Semua masalah seperti tingkat pinjaman yang tinggi, pinjaman yang tidak berhati-hati, hingga anggaran pertahanan yang terlalu besar membuat keuangan Pakistan tidak sehat.
Uniknya, semua solusinya tidak lepas dari keterlibatan China. Dikutip dari The Times of India, pinjaman China ke Pakistan adalah sekitar USD14,5 miliar.
Angka tersebut menjadi salah satu yang terbesar jika dibandingkan dengan Bank Pembangunan Asia (ADB) (USD14 miliar) dan Bank Dunia (USD18,1 miliar).
Namun, angka tersebut belum termasuk jenis pinjaman lain seperti Administrasi Valuta Asing Negara China (SAFE) yang telah meminjamkan pinjaman kepada Pakistan sekitar USD7 miliar.
Editor : Ali Masduki