SURABAYA, iNews.id – Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya), dr. Risma Ikawaty, Ph.D., menghimbau agar masyarakat perlu waspada dan melakukan tindakan preventif terhadap Cacar monyet.
Cacar monyet merupakan penyakit yang ditularkan dari binatang ke manusia (zoonosis). Penyakit ini menjadi endemik di wilayah Afrika Barat dan Tengah.
Namun, pada kasus yang terjadi saat ini, orang-orang yang mengalami monkeypox tidak memiliki riwayat perjalanan ke daerah tersebut.
Untuk kasus pertama di Indonesia, penderita memiliki riwayat perjalanan ke Belanda, Swiss, Belgia, dan Perancis sebelum tertular.
Dr.Ika mengatakan, fenomena ini sangat mungkin terjadi karena virus memiliki sifat yang mudah bermutasi.
Sehingga, tak menutup kemungkinan virus cacar monyet memiliki varian yang sifat penyebarannya bisa lebih cepat.
“Bila dilihat dari gejalanya, cacar monyet mirip dengan cacar air. Tapi karena kasus yang terjadi saat ini penyebarannya demikian cepat, kita semua perlu waspada,” jelas Wakil Dekan I FK Ubaya itu.
Ia menambahkan, gejala yang ditimbulkan cacar monyet mirip dengan cacar air. Gejalanya antara lain demam, nyeri kepala, nyeri otot, serta muncul ruam kemerahan dan bintik berisi cairan di kulit.
Perbedaannya adalah cacar monyet menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati) sedangkan cacar air tidak.
Editor : Ali Masduki