Pahlawan Bidang Kedukaan Surabaya Dapat Kejutan di Hari Pahlawan

SURABAYA, iNews.id - Pandemi Covid-19 telah merenggut ribuan hingga jutaan nyawa. Dibalik nestapa itu, ada sosok-sosok dibelakang layar yang jarang tersentuh. Mereka adalah para pahlawan yang bergerak dibidang keduaan.
Sebuat saja para petugas penggali kubur di TPU Keputih misalnya. Selama pandemi, para penggali makam ini bekerja intensif hingga 24 jam agar jenazah Covid-19 tidak terlantar. Kemudian Yayasan Adi Jasa sebagai penyedia rumah duka, para pekerja tentunya sangat lelah memenuhi permintaan peti mati.
Selanjutnya DKRTH UPTD Pemakaman Pemkot Surabaya sebagai pengelola krematorium dan TPU, pengelola krematorium Keputih, petugas perias jenazah, petugas live streaming, serta penyedia peti seperti Ario, Gloria, Agape, dan Rahmat Sejahtera, juga menjadi ujung tombak penanganan Covid-19.
Sebagai pahlawan kedukaan, pada momen Hari Pahlawan ini mereka mendapat kejutan dari Solusi Duka. Start up pertama di bidang kedukaan asal Indonesia tersebut memberikan penghargaan kepada 10 instansi yang sangat berjasa saat Pandemi Covid-19 melanda Surabaya.
Founder dan CEO Solusi Duka, William, mengatakan piagam penghargaan khusus untuk para pahlawan masa kini tersebut diberikan secara maraton sejak Rabu (10/11) lalu.
"Team kami menyaksikan sendiri sejak awal pelayanan live streaming kedukaan Februari 2021 hingga kini, bagaimana mereka berjuang di tengah kondisi yang bahkan keluarga sendiri enggan mendekat karena berbagai alasan. Bagi keluarga duka, mereka ini adalah pahlawan juga," katanya, Senin (15/11/2021).
Start up sosial asal Kota Pahlawan yang meraih rekor MURI di Tahun 2019 ini juga melakukan manuver bisnis atau pivoting dengan membuat ruang duka digital, yaitu sebuah website khusus bagi almarhum yang memungkinkan para relasi untuk melayat secara virtual.
Dengan layanan ini, start up karya arek Suroboyo ini telah berhasil membantu lebih dari 2 juta pelayat yang berasal dari 42 negara untuk menghadiri prosesi pemakaman warga Surabaya secara daring.
"Inovasi ini lahir dari empati terhadap masyarakat yang kehilangan sosok almarhum, namun terhalang ruang dan waktu pada saat pandemi ini. Kami tergerak untuk membantu masyarakat agar dapat memberikan perhatian dan penghormatan terakhir dengan teknologi digital," terangnya.
Kepala Kantor Rumah Duka Adijasa, Agus, menyambut baik atas apresiasi dari PT Solusi Duka Indonesia tersebut. Dia mengakui di era pandemi ini platform seperti solusi duka ini sangat banyak dicari oleh para kliennya.
"Selama ini aplikasi seperti ini (solusi duka) banyak dicari. memang masih baru tapi banyak keluarga yang sedang berduka itu membutuhkan karena banyak keluarga yang dari luar negeri dan luar daerah yang ingin mengikuti prosesi persemayaman dan sebagainya," ujar Agus.
Menurutnya, apresiasi itu jika dikategorikan sebagai pahlawan masih jauh. Tetapi paling tidak bisa menolong masyarakat yang sedang berduka.
"Sangat mengapresiasi program tersebut tapi jika dikategorikan dalam pahlawan kita masih jauhlah," katanya.
Dia juga mengapresiasi salah satu program yang sedang di garap Solusi Duka yakni karangan bunga digital. Menurutnya, selain praktis juga dapat mengurangi sampah yang biasanya dihasilkan karangan bunga konvensional.
"Menurut saya karangan bunga digital itu sangat praktis dan tidak makan tempat serta tidak mengurangi esensi bagi para kolega yang mengucapkan duka melalui karangan bunga digital itu," pungkasnya.
Editor : Ali Masduki