SURABAYA, iNews.id - Mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) membuat mie yang memiliki kandungan protein tinggi. Inovasi dibidang pangan yang diberi nama “Mie Tebak” tersebut merupakan racikan Victoria Diana Indah Lestari dan Audrey Layana Tjahyadi.
Keduanya adalah mahasiswa Program Kekhususan Bionutrisi dan Inovasi Pangan Fakultas Teknobiologi Ubaya. Ide pembuatan mie sendiri terinsipirasi dari tingginya tingkat konsumsi mie di kalangan masyarakat Indonesia.
Data dari World Instant Noodles Association (WINA) menunjukkan Indonesia menjadi negara ke-2 terbesar tingkat konsumsi mie instan di dunia.
Victoria menjelaskan, protein didapat dari bahan mie, yakni dari tempe. Sedangkan rasa gurih yang khas berasal dari daun sengkubak.
“Kami berdua juga suka makan mie. Oleh sebab itu, kami ingin membuat mie dari tempe dan daun sengkubak yang tinggi protein supaya lebih bergizi,” katanya saat ditemui di Teaching Laboratorium Pangan BB 04.02, Gedung Fakultas Teknobiologi, Kampus Ubaya Tenggilis, Jl. Raya Kalirungkut, Surabaya, Kamis (15/9/2022).
Victoria mengungkapkan, tempe dipilih menjadi bahan utama karena memiliki protein tinggi. Berdasarkan Tabel Komposisi Pangan Indonesia tahun 2017, kadar protein tempe kedelai murni mentah adalah sebesar 20,8 gram per 100 gram.
Mahasiswi lulusan SMA Katolik St.Louis 1 Surabaya itu mengatakan, protein tinggi didapatkan dari tempe yang diolah menjadi tepung komposit.
Untuk meningkatkan cita rasa gurih, mie ditambahkan bubuk daun sengkubak. Daun sengkubak atau daun kemangi imbo adalah daun yang banyak tumbuh di daerah perhutanan Kalimantan Barat.
Daun dengan nama latin Pycharrhena cauliflora (Miers.) Diels biasa digunakan masyarakat suku Dayak sebagai penyedap alami masakan.
“Berdasarkan penelitian terdahulu, daun ini memiliki kandungan senyawa asam asetat, butyl ester (C16H12O2) dan beta citronellol (C10H20O) sehingga dapat menjadi pengganti MSG (Monosodium glutamate),” jelas Victoria.
Editor : Ali Masduki