Selain di kawasan Kelurahan Karangpoh, Cak Eri sapaan lekatnya mengaku bahwa Pemkot Surabaya tengah melakukan proses pengerjaan pembuatan bozem di Kelurahan Ketintang Kota Surabaya. Tujuannya, agar aliran air bisa menuju ke rumah pompa di kawasan Kecamatan Jambangan Kota Surabaya.
"Di Ketintang itu sudah 12 tahun lebih kalau banjir hingga satu lutut. Kalau Ketintang banjir, maka Wonocolo, Karah, Jambangan pasti banjir karena hanya satu sungai menuju afur Wonorejo. Karenanya, di dekat Universitas Merdeka saya buatkan bozem besar agar air larinya (menuju) ke rumah pompa jambangan," ungkapnya.
Tak hanya menyelesaikan pengerjaan pembuatan bozem, Pemkot Surabaya juga tengah menyelesaikan beberapa pengerjaan pemasangan box culvert di sejumlah wilayah di Kota Pahlawan. Cak Eri juga menegaskan, bahwa pihaknya juga akan melakukan hal yang sama di lokasi lainnya di Kota Surabaya. Bahkan, ia juga tengah berkonsentrasi untuk mengatasi banjir di kawasan Jalan Kranggan Kota Surabaya agar aliran air bisa menuju ke rumah pompa di kawasan Siola.
"Insya Allah saya juga melakukan ditempat-tempat yang lainnya. Mohon doanya semoga sistem ini berjalan dan nanti. Kalau ini sudah berjalan, Joko Dolog yang awalnya banjir bisa tidak banjir, Panglima Sudirman yang biasanya banjir sudah tidak banjir," ujarnya.
Oleh sebab itu, pada 2023 mendatang, Cak Eri akan memprioritaskan anggaran untuk penanganan banjir di Kota Surabaya. Nantinya, sistem penanganan banjir ini akan disampaikan dan dipaparkan secara langsung oleh OPD terkait kepada masyarakat Kota Surabaya. Sebab, jika tidak segera dikerjakan, maka anggaran yang diperlukan bisa bertambah lebih besar.
"Insya Allah prioritas saya menangani banjir 2023, jadi kita lihat titik banjirnya. Kalau membuat anggaran RPJMD, kita harus tau titik banjir di surabaya ada berapa dan itu yang harus disampaikan ke DPRD, agar mereka tau titiknya mana saja dengan jaminan kalau dibangun (ditangani) sudah tidak banjir di titik itu," jelasnya.
Editor : Arif Ardliyanto