Cak Eri mengaku, mulai pekan depan, ia ak ingin ada warga yang mengadu persoalan pelayanan melalui nomor handphone pribadinya. Lantaran, ia tengah menggelar rapat bersama camat, lurah, dan Kepala PD untuk menyamakan persepsi. Sehingga, pekan depan saat masyarakat memanfaatkan pelayanan publik bisa dilakukan di kelurahan.
"Warga datang tidak dilempar kesana atau kemari. Kalau tidak mengerti bisa menghubungi camat atau Kepala PD. Warga tidak boleh bergerak ke tempat lainnya, sebelum mendapat jawaban yang pasti dari kelurahan," ungkapnya.
Cak Eri berharap sistem tersebut berjalan sesuai dengan slogan "Keluar Membawa Solusi" setiap kantor kelurahan, kecamatan, ataupun di OPD. "Bukan mengarahkan untuk menghubungi OPD ini atau itu. Harus sudah terkoneksi antara satu dengan lainnya, Insya Allah kalau ini berjalan maka Balai Kota (sambat warga) sudah kosong," ujarnya.
Melalui kegiatan "Sambat Nang Cak Eri", ia mengaku ingin memberikan edukasi kepada camat, lurah, dan Kepala PD. Yakni, bagaimana menjaga kepercayaan masyarakat dengan mampu memberikan solusi dan menyelesaikan persoalan warga.
"Sehingga masyarakat bisa percaya dengan pemerintah. Saat ini kita juga sedang menata Perwali terkait dengan data kemiskinan, agar camat, lurah, dan OPD yang berkaitan memiliki persepsi yang sama," katanya.
Editor : Arif Ardliyanto