SURABAYA, iNews.id - Rumah BUMN Surabaya bersama Jenama melakukan pendampingan dan mentoring kepada UMKM baru yang ada di Surabaya melalui program uRBan SUB Preneur.
Ini merupakan program pengembangan UMKM yang dikemas berupa kompetisi bisnis. Kegiatan ini juga didukung oleh Surabaya Creative Network dan Indonesia Creative City Network.
Kegiatan tersebut diselenggarakan selama 6 hari, mulai hari ini, Sabtu (24/9/2022) sampai Sabtu (21/5/2022).
"uRBan SUB Preneur menjadi ajang berbentuk kompetisi bisnis pertama yang diselenggarakan Rumah BUMN Surabaya yang didukung oleh Bank Mandiri," ujar CEO Muda Rumah BUMN Jatim Rizki Meizano saat pembukaan uRBan SUB Preneur di Rumah BUMN Surabaya, Jalan Khairil Anwar No.20, Surabaya, Sabtu (24/9/2022).
Ia mengungkapkan, dari total 78 UMKM yang telah mendaftar, ada sekitar 20 UMKM yang berhasil lolos seleksi dan mengikuti mentoring.
Mereka adalah UMKM yang bergerak di bidang Food and Beverage atau FnB yang telah menjalankan usahanya kurang dari satu tahun.
Ke-20 peserta tersebut akan memperebutkan hadiah berupa modal pengembangan usaha dengan total Rp30 juta dalam sebuah kompetisi bisnis.
Tak hanya berkompetisi, para UMKM akan mendapatkan pelatihan atau workshop dan mentoring bisnis yang didampingi oleh praktisi dan pengusaha Surabaya.
"Ini adalah pilot project karena jenama sendiri fokus sebagai brand akselerator, untuk memunculkan potensi lokal jenama atau brand. Artinya, bahwa setiap UKM akan melalui beberapa tahapan. Untuk menyeleksi, maka kita akan melakukan penilaian di setiap mentoring, progresnya UMKM inj bisa sampai dimana. Kita lihat progres disaat mereka berproses," imbuh CEO Jenama.co Radityo Suryo.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Kadin Surabaya, M. Ali Affandi menyatakan dukungannya secara penuh terhadap program uRBan SUB Preneur. Karena langkah ini bisa membawa kota Surabaya untuk lebih siap menghadapi bonus demografi di tahun 2030.
"Saya bangga menjadi bagian dari kota Surabaya karena UMKM-nya sangat luar biasa. Kami berkomitmen dan bergerak sangat cepat untuk meningkatkan kinerja UMKM. Kadin dan Pemkot siap mensupport kegiatan UMKM," ujar Andi, panggilan akrab Ali Affandi.
Ia juga berpesan agar kerja yang dilakukan oleh UMKM tidak hanya diniatkan untuk mencari profit saja, karena yang paling penting adalah bagaimana bisa bermanfaat dan bisa menyerap tenaga kerja.
"Karena PR Pemkot Surabaya ini agak berat, yaitu bagaimana MBR harus segera turun. Pesan saya, jadikan ini sebagai amal jariah, janganlah usaha ini hanya digunakan untuk mencari profit saja tetapi juga harus diniatkan beramal jariyah," katanya.
Area Head Surabaya Gentengkali PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Ony Suryono Widodo menambahkan, sejauh ini Bank Mandiri memang memiliki komitmen besar terhadap peningkatan UMKM.
Oleh karena itu, Bank Mandiri menjadi penanggung jawab Rumah BUMN Surabaya. Sejak diluncurkan pada tahun 2017, Rumah BUMN Surabaya telah digunakan untuk melatih banyak UMKM.
"Sejak diluncurkan tahun 2017, isinya memberikan pelatihan UMKM. Nah, setelah pendemi, kita ingin membuat gebrakan, mencari UMKM yang bisa diorbitkan melalui program uRBan SUB Preneur," ujar Ony.
Sub Koordinator Pengembangan Usaha Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kota Surabaya Edi Wiyono juga menyatakan dukungannya terhadap program uRBan SUB Preneur karena sinergi menjadi moral utama dalam meningkatkan kinerja UMKM.
"Sinergi dengan seluruh stakeholder memang sangat diperlukan," katanya.
Sebab, lanjut dia, untuk menciptakan UMKM yang tangguh dan memiliki daya juang tinggi ini tidak mudah dan butuh proses. Dan satu hal yang paling penting juga adalah mengubah mindset UMKM menjadi karakter yang bagus. Oleh karena itu perubahan mindset pelaku usaha menjadi prioritas utama.
"Karena terus terang saja, usaha itu dimulai dari kerja keras dan kepercayaan," tandasnya.
Editor : Ali Masduki