Logo Network
Network

Insiden Ratusan Suporter Arema Meninggal Dunia, Siapa Bertanggung Jawab

OPINI
.
Minggu, 02 Oktober 2022 | 11:32 WIB
Insiden Ratusan Suporter Arema Meninggal Dunia, Siapa Bertanggung Jawab
insiden kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang kemarin (1/10/2022) malam. foto ist

MALANG, iNews.id - Dengan apa kita bisa menjelaskan kematian 127 penonton sepak bola pascakekalahan Arema saat melawan Persebaya? Seberapa dalam kekecewaan yang dirasakan oleh seseorang hingga sampai melakukan tindakan nekad yang berujung pada kematian massal? Seberapa kuat kesetiaan seorang fans kepada tim bolanya hingga batas dukungan kepadanya adalah titik darah penghabisan? Sekuat apa cinta seseorang kepada sebuah tim sepak bola hingga hidup dan mati dipertaruhkan untuknya?

Fenomena kecintaan fans terhadap tim sepak bola pujaannya telah banyak menjadi perenungan banyak pihak. Howard Cosell, seorang jurnalis olahraga dari Amerika Serikat, menulis buku dengan judul _After All, is Football a Game or a Religion?_. (Sesungguhnya, sepak bola itu permainan ataukah agama?). Pertanyaan yang sama sebetulnya telah dilontarkan banyak kalangan.

Sepak bola adalah olahraga yang mampu menyihir ratusan ribu manusia untuk merasangan ekstase bersama. Permainannya ibarat ritual massala di mana para penonton secara berjamaah merasakan keriangan dan kesedihan bersama. Para pemain dipuja bak seorang nabi, kisah hidupnya diikuti dan perilakunya diteladani. Fans klub bola lain dihadapi seperti jamaah agama lain. Jika ada yang menganggu, para fans ini akan berubah menjadi tentara yang siap mati untuk membelanya.

Diego Maradona, legenda sepak bola dari Argentina dengan tegas menyatakan bahwa _“Football isn’t a game, nor a sport; It’s a religion”_ (Sepak bola bukanlah sebuah permainan, juga bukan sebuah olahraga; Sepakbola adalah agama). Dari Negara Latin lain yang dianggap sebagai sumber pemain bola dunia, Brazil, lahir seorang pemain bola legendaris bernama Pele, yang menyatakan, _“Football is like a religion to me. I worship the ball and treat it like a god” (Sepak bola sudah seperti agama bagi saya. Saya menyembah bola dan memperlakukannya seperti tuhan”)

Follow Berita iNews Surabaya di Google News

Halaman : 1 2
Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.