Ia menegaskan FIFA bersama dengan masyarakat Indonesia, konfederasi sepakbola Asia, konfederasi sepakbola Indonesia, dan liga sepakbola Indonesia pada masa-masa sulit ini.
"Sepakbola dunia terkejut dengan insiden tragis yang terjadi pada akhir pertandingan Arema FC dan Persebaya," tuturnya.
Diberitakan, kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, terjadi usai kekalahan 2-3 Arema FC versus Persebaya, Sabtu (1/10) malam.
Suporter Arema memasuki lapangan karena tak terima dengan hasil pertandingan yang memenangkan Persebaya. Insiden itu direspons polisi dengan menghadang dan menembakkan gas air mata.
Gas air mata itu ditembakkan tidak hanya kepada suporter yang memasuki lapangan, tetapi juga ke arah tribun penonton yang kemudian memicu kepanikan suporter. Sampai saat ini, 174 orang dilaporkan tewas akibat kerusuhan tersebut.
Editor : Arif Ardliyanto