get app
inews
Aa Text
Read Next : Viral Bullying Dokter Berujung Maut, Bagaimana dengan FK Unair?

Balita Terjangkit Bronkitis, Benarkah Gara-Gara Sang Ayah Perokok Aktif

Jum'at, 07 Oktober 2022 | 11:05 WIB
header img
Petugas medis melihat foto thorax disalah satu Rumah Sakit Surabaya. Paparan asap rokok secara pasif akan berisiko meningkatkan risiko terjadinya bronkitis. Foto/Ali Masduki

SURABAYA, iNews.id - Beberapa waktu yang lalu viral sebuah peristiwa dimana balita berusia 11 bulan mengidap bronkitis. Hal tersebut diduga karena ayah balita yang merupakan perokok aktif.

Pengajar di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga, dr Retno Asih Setyoningrum menuturkan, bronkitis merupakan peradangan saluran pernapasan bagian bawah. Bronkitis ini ditandai dengan keluhan batuk yang sering.

Namun, kata dia, peradangan ini diawali dengan munculnya keluhan pada saluran pernapasan bagian atas. “Seperti demam, pilek, batuk ringan yang semakin lama batuk akan menjadi semakin sering,” terangnya.

dr Retno mengungkapkan, penyebab bronkitis umumnya berasal dari infeksi virus. Akan tetapi pada beberapa kondisi bisa diakibatkan oleh kuman. 

Bronkitis yang terjadi pada balita bisa menimbulkan menumpuknya kuman pada saluran pernapasan. Sehingga akan mengakibatkan bronkitis terjadi secara berkepanjangan.

Terkait egek buruk asap rokok, dr Retno menjelaskan bahwa adanya paparan asap rokok akan meningkatkan risiko terjadinya bronkitis pada balita. 

“Sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa adanya paparan asap rokok secara pasif akan berisiko meningkatkan risiko terjadinya bronkitis,” jelas dia.

“Tidak hanya itu saja paparan asap rokok pasif dapat memperparah kondisi saat terjadi bronkitis sehingga akan menurunkan pertahanan saluran pernapasan,” lanjutnya.

Rokok yang dimaksud bukan hanya rokok tembakau yang dijual di pasaran. Tetapi rokok elektrik atau yang dikenal sebagai vapor memiliki risiko seperti rokok lainnya. 

“Vapor itu mempunyai potensi yang sama seperti rokok tembakau,” ujarnya. Ada pula asap knalpot serta asap yang menjadi sumber polusi lainnya juga punya risiko yang sama.

Bronkitis akan terjadi secara berulang jika penyebab masalah tidak dihilangkan. “Bronkitis bisa berulang bila faktor risiko yang menyebabkan masih ada. Seperti adanya paparan virus yang berulang dan paparan polutan (Asap, Red)” paparnya.

Tidak hanya bronkitis saja yang dapat terjadi akibat paparan asap rokok, tetapi ada beberapa gangguan pernapasan lain yang bisa terjadi. 

“Adanya paparan asap rokok berhubungan dengan risiko terjadinya dan keparahan semua penyakit infeksi saluran pernapasan atas sampai bawah seperti radang paru-paru. Selain infeksi ada asma bisa juga berhubungan dengan asap rokok,” pungkasnya.
 

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut