get app
inews
Aa Read Next : Aktivis Lingkungan Desak Konjen Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

Rantai Makanan Perairan Kota Gorontalo Tersusupi Mikroplastik

Senin, 17 Oktober 2022 | 19:24 WIB
header img
Uji mikroplastik di Sungai Bone yang bermuara di perairan Gorontalo. Foto/ESN for iNewsSurabaya.id

Temuan Mikroplastik di Perairan Gorontalo

 peneliti ESN Prigi Arisandi menjelaskan, mikroplastik adalah serpihan plastik berukuran kurang dari 5 mm yang berasal dari hasil pemecahan dari sampah plastik seperti sachet, tas kresek, Styrofoam, botol plastik, sedotan, alat penangkap ikan, popok dan sampah plastik lainnya yang dibuang di aliran sungai Bone

"Karena paparan sinar matahari dan pengaruh fisik pasang surut maka sampah plastik ini akan rapuh dan terpecah menjadi remah-remah kecil,” ujar Prigi.

 

Lebih lanjut ia memaparkan, meskipun persentase pelayanan sampah di Kota Gorontalo adalah sebesar 87% dari total penduduk kota Gorontalo yang berjumlah 196.055 jiwa, namun fakta menunjukkan bahwa masih banyak ditemukan timbunan sampah liar di bantaran sungai ataupun pada lahan-lahan terbuka. 

"Pembuangan sampah ditepi sungai bisa menjadi sumber terbentuknya mikroplastik di perairan Gorontalo," ucapnya.

"Keberadaan mikroplastik dalam air Sungai Bone, sedimen perairan Gorontalo dan dalam lambung ikan Cakalang sangat berbahaya bagi ekosistem sungai Bone dan Kesehatan masyarakat Gorontalo," sambungnya.  

Mikroplastik, lanjut Prigi, termasuk senyawa pengganggu hormon sehingga apabila masuk kedalam tubuh manusia akan mempengaruhi system hormone reproduksi dan metabolisme. 

"Salah satu dampak mikroplastik dalam tubuh manusia adalah diabetes mellitus, penurunan kualitas dan kuantitas sperma dan menopause lebih awal,” ungkapnya.

Prigi kembali menjelaskan bahwa mikroplastik di air akan mengikat polutan di air seperti logam berat, pestisida dan detergen dalam air. 

“Jika dalam air terdapat mikroplastik, maka mikroplastik akan menyerap polutan dalam air. Dalam sungai Bone saat ini tercemar logam berat Mn senyawa khlorin dan phospat. Maka adanya mikroplastik akan menyerap dan mengikat logam berat. Mikroplastik juga bisa menjadi media tubuh bakteri pathogen," tegasnya.

Dengan ditemukannya mikroplastik dalam tubuh ikan, akan menjadi ancaman baru. Karena racun mikroplastik bisa berpindah dari tubuh ikan pada tubuh manusia yang mengkonsumsi ikan. 

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut