get app
inews
Aa Text
Read Next : BEM Unair Salurkan Donasi untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi, Wujud Solidaritas Mahasiswa

Korban Erupsi Gunung Semeru Terus Bertambah

Rabu, 08 Desember 2021 | 20:21 WIB
header img
Tim SAR gabungan mengangkat kantong jenazah yang berisi potongan tubuh korban yang ditemukan tertimbun material guguran awan panas Gunung Semeru di Curah Koboan, Pronojiwo, Jawa Timur, Rabu (8/12/2021).  (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

LUMAJANG, iNews.id - Tim SAR gabungan kembali menemukan korban bencana guguran awan panas gunung Semeru, kabupaten Lumajang. Di hari kelima pencarian, Rabu (8/12), tim SAR gabungan menemukan 4 korban dalam kondisi meninggal di dusun Curah Kobokan.

Korban pertama dan kedua, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, dievakuasi pada pukul 06.00 WIB. Korban ketiga, berjenis kelamin laki-laki, (usia anak-anak) dievakuasi pada pukul 09.45 WIB. Korban keempat, berjenis kelamin laki-laki, dievakuasi pada pukul 10.45 WIB.

Setelah dievakuasi dari lokasi penemuan ke titik aman, selanjutnya keempat jenazah korban dibawa ke RSUD dr Haryoto Lumajang guna diidentifikasi.

Sebelumnya pada Selasa (7/12) pukul 16.00 WIB, didapat informasi bahwa satu korban luka, Suliadi (49), yang dirujuk ke RSUD Soebandi Jember meninggal. Dengan demikian, jumlah korban meninggal akibat bencana guguran awan panas gunung Semeru berubah menjadi 39 orang.

Kasi Operasi Kantor SAR Surabaya, I Wayan Suyatna, mengatakan di hari kelima operasi SAR ini, sebanyak tiga SRU dikerahkan untuk melakukan pencarian korban di tiga sektor. 

"Pencarian dilakukan dengan peralatan ringan, seperti cangkul, sekop dan gergaji mesin," katanya.

SRU satu yang terdiri dari 150 orang melakukan pencarian di sektor A, yaitu di dusun Curah Kobokan. SRU dua yang terdiri dari 125 orang melakukan pencarian di sektor B, yaitu di daerah Tambang Haji Satuhan. 

Kemudian SRU tiga terdiri dari 80 orang melakukan pencarian di sektor C, yaitu di dusun Kebondeli dan kampung Renteng.

Wayan menjelaskan, kendala yang dihadapi saat proses pencarian, yaitu peralatan (kendaraan) berat tidak dapat masuk ke sektor B. 

"Hal ini akibat akses menuju kedua sektor tertutup oleh tumpukan pasir dan tanah yang terbawa banjir, pada Selasa malam," terangnya.

Kendala lain yang dihadapi, lanjut Wayan, yaitu kondisi cuaca mendung di siang hari dan secara visual, puncak gunung Semeru tertutup awan tebal. Sehingga, upaya pencarian sempat dihentikan sementara demi semua personel yang terlibat dalam pencarian.

Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam pencarian korban di hari keempat ini, diantaranya tim Kantor SAR Surabaya, Unsur TNI dan POLRI, BPBD provinsi Jawa Timur, BPBD kabupaten (Lumajang, Jember, Gresik, Jombang, Malang, Pacitan, Batu).

Kemudian Lumajang Rescue, MRI Lumajang, Baret Rescue, GPN, BAZNAS Pusat, 851 Rescue, SAR Surabaya, Green North Rescue, Rumah Zakat Jember, YSDF, PMI Probolinggo, SAR OPA Jember, Biting Rescue, Helix Corps, Sergap Solo, DMC Ikatek UH, SARGABO, BDRT 27, Gerpik, Gimbal Alas, Brandal Alas, Tera dan ACT Jember. 

Selanjutnya BAZNAS Timika, Ners Jakarta, RPPI, Cakrawala, Dirgantara Rescue, Sekber Pasuruan, UNS Solo, Sragen Wong Salam, KRI Indonesia, SAR Kanjuruhan, DMC Dompet Dhuafa dan sejumlah organisasi potensi SAR lainnya. 
 

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut