Sedangkan untuk angka kasus aktif Covid-19 di Kota Surabaya, Wali Kota Eri Cahyadi mengaku terjadi kenaikan dan penurunan secara berkala. Kasus aktif Covid-19 tersebut didominasi oleh pasien dengan gejala ringan, yang kemudian dilakukan penanganan isolasi mandiri (isoman) dirumah dengan dilakukan pemantauan oleh puskesmas setempat.
“Surabaya tidak penuh, gejalanya ringan semua, isloasi mandiri (isoman). Ada yang dirumah sakit tapi yang komorbid aja. Rumah sakit menerimanya Covid-19 (memiliki) komorbid dan langsung ditangani untuk dirawat. Tapi selagi dia ringan, diminta isoman di rumah dengan diberikan obat, 3-4 dia akan sembuh,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan per 24 November 2022, jumlah kasus aktif Covid-19 tercatat sebanyak 615 kasus. Jumlah kasus Covid-19 di Kota Pahlawan didominasi warga ber KTP Surabaya
“Sebagian besar kasus aktif didominasi Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 75 persen dan kasus dengan gejala ringan sebanyak 21 persen. Untuk kasus dengan gejala ringan melakukan isolasi mandiri di rumah dengan pantauan petugas kesehatan (Puskesmas) wilayah setempat,” kata Nanik.
Lebih lanjut, pasien Covid-19 tanpa gejala dan yang mempunyai gejala ringan dengan komorbid terkontrol melakukan isolasi mandiri di rumah dengan pemantauan secara ketat dari Puskesmas wilayah. Sedangkan kasus yang mempunyai komorbid dan sedang dilakukan perawatan di Rumah Sakit sebanyak 0,05% dan kasus Covid-19 dengan kondisi Lansia sebanyak 21%.
“Kapasitas BOR (Bed Occupancy Red) di Rumah Sakit hingga per tanggal 24 November 2022 kondisinya mencukupi, yaitu sebesar 22,82 persen,” ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto