Kemudian program semakin berkembang dengan membentuk Kelompok Tri Tunggal Dwi yang mewadahi pada ibu pengelola minyak jelantah serta membangun Rumah Tampung Jelantah. Kelompok juga mendapatkan pelatihan membuat produk lilin dan sabun dari minyak jelantah.
“Alhamdulillah kini partisipasi warga sangat tinggi di program ini. Sekarang kami punya 417 nasabah dari 42 RT. Setiap harinya jumlah minyak jelantah yang kelompok kumpulkan terus meningkat. Kami berhasil mengelola sampai 486 liter tiap bulan,” cerita Iftatus dengan senyum terkembang.
Meningkatnya peserta di program Taman Olah Jelantah menghantarkan Kelompok Tri Tunggal Dwi berkembang ke langkah selanjutnya, yaitu dengan merubah pencatatan manual ke digital.
Kelompok bersama Pertagas OEJA mengembangkan website dan aplikasi MANJALITA yang digunakan sebagai media edukasi digital dan pencatatan jelantah yang masuk dan keluar, juga rekapitulasi setoran nasabah.
Yuliani Istiqomah yang merupakan kader digitalisasi di Kelompok Tri Tunggal Dwi menjelaskan keunggulan MANJALITA. “Inovasi digital ini membantu pencatatan kami. Jadi lebih transparan, warga bisa melihat seberapa banyak jelantah yang sudah ditabung dan berapa jumlah uangnya. Kepercayaan nasabah meningkat berkat aplikasi ini,” ujar Yulia.
Seluruh minyak jelantah yang berhasil dikumpulkan oleh kelompok kemudian disalurkan kepada perusahaan yang memiliki izin resmi untuk mengolah kembali minyak jelantah tersebut menjadi biodiesel.
Sehingga kini Kelompok Tri Tunggal Dwi mampu melakukan pengelolaan limbah dengan lebih nyaman dan bertanggungjawab.
Keuntungan dari penjualan minyak jelantah digunakan Kelompok Tri Tunggal Dwi sebagai dana sosial untuk membantu masyarakat rentan di Desa Kalitengah.
Beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan diantaranya bantuan paket sembako untuk 150 ODGJ, bantuan modal usaha bagi 15 lansia, bantuan peralatan pendidikan dan lomba menggambar untuk 30 anak PAUD inklusif, 6 kali pemeriksaan kesehatan gratis bagi lansia, 6 kali kegiatan posbindu, 125 paket Jumat Berkah bagi masyarakat rentan juga modal kios sembako dan lainnya dengan total penerima manfata langsung mencapai 340 orang.
Tidak berhenti disitu, nasabah yang tergabung dalam wadah 42 RT, juga memanfaatkan dana yang dihasilkan dari setoran ke Taman Olah Jelantah untuk kebutuhan sosial di masing-masing RT nya termasuk membantu warga kurang mampu yang sakit atau mengalami kedukaan.
Editor : Ali Masduki