Kandungan spirulina pada pasta dioptimalkan hingga 20%. Optimalisasi ini dilakukan agar pasta memiliki gizi yang maksimal.
Hal ini telah diuji melalui serangkaian analisis nutrisi. Berdasarkan hasil analisis, pasta spirulina memiliki kandungan protein hampir dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan pasta kontrol (tidak ada penambahan spirulina) dan pasta di pasaran, yaitu sebesar 11,5%.
Dengan protein yang tinggi ini, lanjut Bryan, sangat menguntungkan dunia kesehatan karena akan mengisi kekurangan kandungan asam amino esensial.
Selain itu, pasta spirulina ini kaya akan kandungan antioksidan, seperti phycocyanin, β-karoten, serta vitamin dan mineral lain.
Ada pula kandungan senyawa fenolik tinggi yang berfungsi mencegah penyebaran penyakit.
Ditambah lagi, nilai kalori pada pasta spirulina lebih rendah dibandingkan pasta kontrol dan pasta di pasaran. Hal ini dikarenakan spirulina memiliki sifat rendah kalori dan lemak.
“Dengan demikian, pasta Spirulina ini dapat menjadi sumber makanan yang rendah kalori,” imbuh Bryan.
Editor : Ali Masduki