JAKARTA, iNews.id – Covid-19 varian omicron menjadi ancaman bagi negara-negara di dunia. Virus yang dikabarkan terdeteksi berasal dari Afrika Selatan ini memiliki kecepatan penularan hingga lima kali lipat dibanding virus Covid-19 yang ada.
Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih mengatakan, Covid-19 varian omicron tidak lebih berat dari varian lainnya. Tetapi, memiliki tingkat penularan yang lebih capat.
“Awalnya memang beritanya agak simpang siur, tetapi sudah dikonfirmasi oleh para ahli gejala omicron ini tidak lebih berat, malah lebih ringan. Tetapi, kecepatan penularannya bisa lima kali, ada yang menyebut angka 500% berarti 5 kali lebih cepat,” kata Daeng dalam Polemik MNC Trijaya yang bertajuk “Heboh Omicron” secara daring, Sabtu (18/12/2021).
Walaupun memiliki gelaja yang lebih ringan, Daeng mengingatkan untuk orang-orang yang memiliki penyakit tertentu atau penyakit yang menyebabkan daya tahan tubuh itu menurun, seperti HIV dan penyakit kronis lainnya varian omicron akan berakibat pada pemburukan. “Itu yang dilaporkan WHO maupun dari Afrika Selatan,” terangnya.
Daeng mengingatkan agar masyarakat tidak panik dalam menghadapi varian omicron, seperti gelombang kedua pada pertengahan 2021 lalu. Namun, dengan tingkat penularan yang tinggi akan menimbulkan banyak kasus dalam tempo waktu tertentu meski transmisinya lokal.
Sehingga, kata dia, penyediaan pelayanan, baik itu tempat pelayanan maupun pengobatan tetap dilakukan. Terutama, untuk isolasi karena diprediksi akan jauh lebih banyak kasus yang muncul dengan gejala ringan.
“Sebenarnya gejala covid-19 secara keseluruhan lebih banyak gejala ringan, tetapi omicron ini jauh lebih banyak lagi gejala ringan,” papar Daeng.
Oleh karena itu, Daeng menyarankan agar pemerintah perlu mempersiapkan tempat-tempat untuk dijadikan tempat isolasi mandiri. Meskipun, ia sudah melihat kesiapan Satgas dalam menghadapi Omicron ini.
“Tetapi, shelter-shelter untuk isolasi mandiri ini lebih disounding-sounding untuk dipersiapkan, saya kira kawan-kawan di satgas itu sudah mulai ancang-ancang, readiness dan preparedness sudah dilakukan dengan baik,” tutup dia.
Editor : Arif Ardliyanto