Pada bulan Februari 1293, Ike Mese berangkat ke Jawa terlebih dahulu kemudian armada utama berlayar ke Karimunjawa dan lanjut ke pesisir Tuban. Setelah itu semua pasukan Kembali berkumpul dalam penyusuran sungai Kali Mas. Ketika pasukan Mongol tiba di Jawa, Raden Eijaya mengirim utusan dari Madura dan memberitahu mereka kalua Kertanegara telah tewas karena diserang oleh Jayakatwang yang menjadi penguasa saat ini.
Kemudian Raden Wijaya bersekutu dengan Mongol dan ia memberikan peta negara Gelang-Gelang Kediri serta berjanji akan memberikan upeti termasuk dua orang putri jika Mongol berhasil menghancurkan Kediri. Pada tanggal 1 Maret 1293 seluruh pasukan berkumpul di Kali Mas lalu kemudian sebagian besar tentara ditugaskan untuk menjaga muara Kali Mas sedangkan pasukan utama ditugaskan untuk maju.
Pada tanggal 7 Maret 1293 pasukan Kediri menuju ke Majapahit untuk menyerang Raden Wijaya dari tiga arah kemudian Ike Mese memimpin pasukannya untuk menyerang pasukan Kediri di Barat Daya tapi anehnya pasukan Mongol tidak menemukan mereka. Menjelang tengah hari pasukan Kediri dating dari arah Tenggara, lalu Gao Xing menghadapinya dan akhirnya pasukan Kediri berhasil dikalahkan pada malam harinya.
Pada tanggal 15 Maret 1293 pasukan dipecah menjadi tiga bagian untuk menyerang Daha kemudian mereka tiba di Daha pada tanggal 19 Maret 1293 lalu mereka menyerang kota. Pangeran Kediri yang ada disana melawan dengan sekuat tenaga dan pada saat yang sama pasukan Mongol bentrok dengan pasukan Kediri sedangkan pasukan Majapahit menyerang Kota Raja Kediri dan dengan cepat mengalahkan pasukan penjaga. Setelah itu istana Jayakatwang dijarah dan dibakar serta Daha pun berhasil direbut oleh Mongol.
Kubilai Khan telah mengirim banyak utusan ke berbagai kerajaan untuk meminta upeti kepada mereka. Namun ia gagal menguasai Jawa untuk tunduk dibawahnya
Setelah merebut Daha komandan Mongol meminta Jayakatwang untuk menyerah lalu pada sore harinya Jayakatwang menyatakan menyerah kepada Mongol. Kemudian Mongol menahan Jayakatwang, putranya, istrinya, para perwiranya dan mereka juga merampas harta benda Kediri senilai 50 juta Yuan.
Setelah Jayakatwang berhasil ditangkap dan dieksekusi, Raden Wijaya berencana Kembali ke Majapahit seolah-olah akan mempersiapkan upeti kepada Mongol. Shi-Bi dan Ike Mese mengizinkan Raden Wijaya untuk menyiapkan upeti tapi Gaoxing kurang setuju dengan keputusan itu. Kemudian Raden Wijaya meminta agar sebagian pasukan Mongol pergi ke Majapahit tapi mereka harus tidak membawa senjatanya karena para putri akan ketakutan jika melihat senjata.
Editor : Arif Ardliyanto