Menteri BUMN Ajukan Penyertaan Modal Rp3 Triliun untuk Jiwasraya

JAKARTA, iNewsSurabaya.id – Kasus PT Jiwasraya (Persero) membuat pusing Menteri BUMN Erick Thohir. Ia memutuskan untuk mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp3 triliun membereskan masalah PT Jiwasraya (Persero).
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan masalah anggaran muncul ketika menyelesaikan pemindahan aset eks pemegang polis BUMN di bidang asuransi itu ke IFG Life.
Pendapatan dari aset sitaan yang seharusnya digunakan untuk merampungkan pemindahan aset eks pemegang polis kini mengalami hambatan, sehingga proses tersebut pun akan kembali membebankan keuangan negara.
"Memang masih ada kekurangan pendanaan, memang karena kecepatan untuk penjualan aset sitaan masih lambat, sehingga kami memutuskan, karena OJK meminta dipercepat untuk menambahkan PMN Rp3 triliun tahun ini," ungkap Tiko, Selasa (14/2/2023).
Total aset pemegang polis yang belum dipindahkan ke IFG Life mencapai Rp7,5 triliun. Jumlah tersebut merupakan sisa dari restrukturisasi pemegang polis yang dilakukan sejak 2021 lalu.
"Saat ini masih ada aset yang kami pindahkan sejumlah 7,5 triliun, sisa aset dari restrukturisasi yang kita selesaikan di 2021," kata dia.
Untuk menutupi jumlah aset eks pemegang polis, Kementerian BUMN mengusulkan agar cadangan investasi dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) senilai Rp5 triliun, sebagiannya dialokasikan menjadi PMN.
Pemegang saham, lanjut Tiko, akan mengajukan permohonan kepada Komisi VI DPR RI supaya dana Rp3 triliun dari cadangan investasi digunakan sebagai PMN Jiwasraya.
"Rencananya dari cadangan investasi karena di APBN sudah ada cadangan investasi sekitar Rp5 triliun, nanti kita ajukan dalam RDP berikutnya, kita mengajukan permohonan untuk penambahan PMN Jiwasraya sebagai bagian dari restrukturisasi yang lama," tutur Tiko.
Untuk menambal sisa aset eks pemegang polis Jiwasraya, Holding BUMN Asuransi dan Penjaminan atau Indonesia Financial Group (IFG) pun menggelontorkan dana sebesar Rp5 triliun.
Tiko memastikan proses penyelesaian masalah Jiwasraya akan rampung pada tahun ini. "Harapan kami dengan effort ini tahun ini benar-benar tuntas karena memang kami melihat masih ada nasabah yang belum dipindahkan ke IFG Life, sampai tahun ini kita harapkan bisa selesai sebelum nanti mulai tahun politik," ucap dia.
Editor : Arif Ardliyanto