get app
inews
Aa Text
Read Next : UNUSA Tegaskan sebagai Kampus Unggul di ASEAN melalui Pengabdian Masyarakat Internasional

Unusa Sukseskan Program Bawean Bebas Katarak

Sabtu, 18 Februari 2023 | 08:24 WIB
header img
Unusa dan Eyelink Foundation telah melakukan observasi dan pemeriksaan awal yang menunjukkan bahwa terdapat 296 orang menderita Katarak. Foto: iNewsSurabaya.id/Unusa

Jazidie, menambahkan, kerja sama ini bagian dari keikustertaan Unusa sebagai perguruan tinggi NU dalam memperingati satu abad NU.

“Kami bersyukur dapat bersama-sama asosiasi dan lembaga terkait serta Eyelink Foundation dapat berkontribusi untuk masyarakat yang memang masih dapat disembuhkan atas kebutaan mereka diderita,” tuturnya.

Sekretaris Kecamatan Tambak Sipadi menyampaikan terima kasih yang sebanyak-banyaknya atas hadirnya program baksos kesehatan mata di Tambak, Bawean.

Dia berharap program ini dapat dirasakan seluruh warga Tambak, khususnya yang menderita gangguan penglihatan. Apresiasi ini juga diungkapkan oleh Kepala Puskesmas Sangkapura, dr. Diki Syaiful Umami.

“Semoga program ini dapat terus berlanjut mengingat sulitnya akses masyarakat Bawean untuk dapat berobat ke daratan Gresik,” katanya menanggapi satu keluarga di Bawean yang terkena katarak akhirnya mendapat perawatan.

Tim dokter mata Eyelink Foundation, dr. Fitri Romadhiana saat pelaksanaan baksos ditemukan satu keluarga yang mengalami Katarak.

Bahkan 2 orang anak dari keluarga tersebut mengalami Katarak karena faktor keturunan (Katarak Kongenital).

“Umurnya masih 13 tahun sehingga dia menjadi pasien termuda pada baksos kali ini. Untuk adiknya yang berumur 5 tahun tidak bisa kami tangani karena memerlukan prosedur bius total yang hanya bisa dilakukan di rumah sakit," katanya, Senin (13/2/2023).

Nurin (13) adalah anak dari Bakar (43). Bakar yang telah mengalami Katarak secara tidak langsung mewariskan pada anaknya. Seperti yang diketahui bahwasanya salah satu penyebab Katarak adalah faktor genetik keluarga.

Untuk memutus rantai ini diperlukan upaya pengobatan dan deteksi dini. Sayangnya lokasi Bawean yang sulit dijangkau menyebabkan akses kesehatan setempat minim.

“Sebenarnya istri juga mengalami gangguan penglihatan Katarak namun takut untuk operasi, Alhamdulillah akhirnya mau di operasi setelah kami melakukan operasi katarak ini,” ungkap Bakar.

Kondisi ini yang melatari Eyelink Foundation untuk mengadakan baksos kesehatan mata “Membuka Lentera Bawean”.

Tidak hanya melakukan operasi Katarak saja, Eyelink Foundation juga memberikan kesempatan bagi para penderita Pterigium dan Kelainan Refraksi untuk sembuh dari keluhannya

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut