get app
inews
Aa Text
Read Next : Terdakwa Diperiksa, Warga Gelar Aksi Tuntut Keadilan Bagi Herman Budiyono

Muncul Putusan PN Jakarta Pusat Pemilu Ditunda 2025, Ini Jawaban KY Buat Orang Terkejut!

Kamis, 02 Maret 2023 | 21:43 WIB
header img
Muncul Putusan PN Jakarta Pusat Pemilu Ditunda 2025, Ini Jawaban KY Buat Orang Terkejut karena tidak bisa ditindak. Foto Okezone

JAKARTA, iNewsSurabaya.id - Muncul putusan dari Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat yang meminta Pemilihan Umum (Pemilu) ditunda hingga 2025. Komisi Yudisial (KY) angkat bicara yang membuat masyarakat terkejut. 

Penundaan ini muncul karena gugatan Partai Prima terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dikabulkan. KPU RI diminta untuk menunda Pemilu sampai 2025.

Komisi Yudisial pun angkat bicara dan menyoroti keputusan yang telah dikeluarkan oleh Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Namun, KY mengaku tidak bisa mengintervensi putusan yang telah dibuat majelis hakim. 

"Begini, KY domainnya adalah dugaan pelanggaran perilaku hakim. Jadi bukan substansi putusan. KY tidak bisa menilai baik atau buruk, benar atau salahnya, suatu putusan. Meskipun tentu putusan bisa menjadi pintu masuk apakah ada dugaan pelanggaran perilaku atau tidak, tetapi yang diuji oleh KY bukan substansi putusan hakim," kata Juru Bicara KY, Miko Ginting kepada wartawan, Kamis (2/3/2023).

KY juga sangat memahami bahwa keputusan tersebut akan menimbulkan gejolak pertentangan bagi masyarakat. Apalagi menurutnya, putusan oleh Majelis Hakim tersebut berhembus disaat menjelang Pemilu 2024 mendatang.

"Ada aspek sosiologis, yuridis, politis (salah satunya nilai demokrasi), dan seterusnya yang akhirnya menjadi nilai-nilai dalam masyarakat. Secara prinsip, hakim diwajibkan menggali nilai-nilai dalam masyarakat tersebut," terangnya.

"Untuk itu, jalur yang tepat adalah melalui upaya hukum, apabila para pihak tidak setuju dengan substansi putusan ini. Apabila berpandangan ada dugaan pelanggaran perilaku hakim, KY juga senantiasa akan memproses laporan atau informasi tersebut," tambahnya.

Ia pun meminta agar masyarakat yang merasa keberatan dengan putusan tersebut untuk bisa mengajukan upaya hukum lanjutan.

"Sekali lagi, silakan ajukan upaya hukum, jika yang dipersoalkan substansi putusannya. Kontestasi terhadap substansi putusan berada di jalur upaya hukum," paparnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut