Ia mengaku membacakan puisi berjudul “Aku berada kembali”. Mereka berempat terus melatih diri, hasil dari latihannya, setiap minggu bertemu dengan Pembina ekstra, Hilmi Ramadhan dan Kholis untuk dilakukan evaluasi. Kedua Pembina ini juga mendampingi proses latihan mereka dengan baik.
“Anak-anak serius dalam proses pembelajaran khususnya dibidang sastra. Membaca puisi apalagi lomba membaca puisi tingkat nasional harus ada kesiapan dan keseriusan untuk menampilkan yang terbaik. Itu dilakukan mereka” ujar Hilmi Ramadhan.
Siswa SMK Ketintang Surabaya mengukir prestasi dengan mendapatkan juara 1 dalam Festival Bahasa dan Sastra. Foto iNewsSurabaya/ist
Kholis menambahkan, untuk mendapatkan prestasi, anak asuhnya ini tak kenal lelah. Mereka juga menguasai beberapa teknik dalam pembacaan puisi. “Secara tone suara dan intonasi bacaan memang sangat berbeda dan menonjol untuk pembacaan puisi dari semua peserta,” paparnya.
Editor : Arif Ardliyanto