BANYUWANGI, iNewsSurabaya.id - Nasib memperihatinkan terjadi di Banyuwangi. Seorang anak di bawah umur yang masih berstatus siswi SMP di Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur diduga menjadi korban pelecehan seksual, Kamis (9/3/2023). Ia menjadi korban keganasan pria lansia yang nekat memperkosa gadis imut di di Kebun Buah Naga.
Korban bernama Mawar (17), di depan petugas penyidik mengatakan, bahwa pelaku itu masih satu Desa dengan inisial KT (67). Diduga, korban dipaksa untuk melayani nafsu bejat pelaku.
Akibat perbuatan tersebut, korban harus menahan malu terhadap rekan dan masyarakat, karena saat ini korban hamil 5 bulan di luar nikah.
Kanit Reskmrim Polsek Muncar mengatakan, pelaku yang membuat korban hamil itu, ternyata tiga orang tersebut yakni KT, SY dan WG.
"Namun yang berhasil ditangkap dari tiga pelaku itu, yakni KT dan langsung ditetapkan sebagai teesangka dan ditahan di Polsek Muncar," kata IPTU Sadimun.
Ia menambahkan, perbuatan yang dilakukan pelaku bernama KT terhadap korban itu, hampir kurang lebih 8 bulan. Pelaku tersebut melakukan perbuatan yang tidak senonoh terhadap korban dilakukan di sebuah gubuk kebun buah naga.
Di sisi lain, dua pelaku yang belum berhasil ditangkap, belum diketahui sejak kapan melakukan perbuatan terhadap korban.
"Orang pertama yang berhubungan langsung terhadap korban itu bernama SY, sedangkan ketiga pelaku tersebut tidak saling tahu," ucap Sadimun.
Terungkapnya persoalan ini, justru sejumlah warga tetangga yang peduli terhadap korban, karena melihat perubahan pada tubuh korban. Bahkan, sempat dilakukan pengecekan mandiri melalui taspek dan hasil pengecekan itu, ternyata hasilnya positif hamil.
Kapolsek Muncar, Kompol Imron membenarkan, satu dari tiga terduga pelaku sudah berhasil ditangkap.
Seorang pelaku yang berhasil ditangkap itu bernama KT. Pelaku bernama KT ditangkap petugas teraebut di rrumahnya, setelah polisi mendapat keterangan dari korban beenama Mawar.
"Dua terduga pelaku lain masing - masing bernama SY dan WG, sudah kita lakukan pencarian namun belum ketemu," tutur Kompol Imron.
Editor : Arif Ardliyanto