Dari penjelasan tersebut, KONU akan memulai langkah demi langkah sampai kepengurusan cabornya terbentuk, atletnya tersedia, pelatih dan perangkat pertandingannya sudah memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan. Sehingga ketika event digelar, semua sudah siap.
Sementara itu, Ketua KONI Jatim, Muhammad Nabil menyambut baik dengan adanya KONU ini. Dan akan membantu dan memfasilitasi tentang teknis pembentukannya di Jawa Timur.
"KONI Jatim akan mencoba membantu KONU khususnya tentang SDM keolahragaan, misalnya soal pelatih, atlet, sport science-nya, dan akan menghubungi pengprov-pengprov dan KONI kota/kabupaten yang selama ini menjadi anggota KONI Jatim,' kata M Nabil.
Potensi atlet dari kalangan Nahdliyin di Jawa Timur sangat besar dan ini harus ditangkap oleh NU agar mereka mendapat pembinaan yang baik dan KONI akan mendukung.
"KONI Jatim akan menjembatani KONU dengan pengprov cabang olahraga yang ada di Jatim. Mungkin untuk awalnya tidak bisa semua cabang olahraga yang ada di bawah KONI," tambah Nabil.
Nabil optimistis KONU dan KONI ini satu frekuensi karena di KONI Jatim banyak atlet dan pelatih bahkan pengurus berlatar belakang Nahdliyin apalagi di kota/kabupaten.
"Di KONI Jatim ada Dr Makruf Syah SH, MH, wakil ketua KONI Jatim yang juga Wakil Ketua PWNU Jatim, ada juga Pak Mirza Muttaqin, Firmansyah Ali, dan Anshori yang anggota bidang pembinaan dan prestasi KONI Jatim. Ini tentu mempermudah terbentuknya KONU," jelasnya.
Jika semua langkah itu telah ditempuh, maka saat KONU menyelenggarakan event-event, lomba atau pertandingan mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten, sampai nasional, menurut Nabil, maka untuk menggerakkan perekonomian masyarakat semakin besar. "Dipadukan dengan program Ibu Gubernur Khofifah, OPOP (one pesantren one product ), maka setiap penyelenggaraan event KONU bisa dipadukan dengan event pameran, atau bazar UMKM maka sektor perekonomian pun juga pasti bergerak," tegas Nabil.
Editor : Arif Ardliyanto