Plastik hasil olahan mesin tersebut selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan bijih plastik dengan kapasitas pencucian 500 kg per jam .
Surya menuturkan, mesin pencetak briket digunakan untuk mencetak sampah yang telah dicacah/dipotong dengan sistem press sehingga bisa digunakan untuk menjadi bahan bakar baru. Sebelum limbah sampah dimasukan kedalam mesin pencetak briket terlebih dahulu limbah sampah tersebut diolah oleh Mesin Pencacah. Mesin pencacah ini dengan kapasitas 1 unit mesin pencacah mampu mengolah sampah 1.5 ton per jam.
Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo berhasil melakukan inovasi mesin pencuci daur ulang limbah plastik. Foto iNewsSurabaya/tniad.mili.id
Hasil cacahan dari mesin pengolah sampah ini dimasukkan kedalam mesin pengolah briket dengan terlebih dahulu sampah rumah tangga yang sudah dicacah dengan mesin pencacah, ditambah aditif dan perekat dari singkong selanjutnya dicetak menjadi briket bahan bakar sebagai co-firing (pendamping) batubara sehingga dapat menjadi solusi menindak lanjuti permasalahan sampah rumah tangga yang selama ini belum bisa diselesaikan.
Briket bahan bakar tersebut setelah digunakan tidak meninggalkan residu yang berbahaya. Panas yang dihasilkan dari pembakaran briket dapat mencapai suhu 900 derajat celcius. “Saya secara pribadi mengucapkan terima kasih kepada Bapak Pangdam III/Siliwangi atas inovasi mesin pengolah sampah sehingga dengan kehadiran mesin ini, selain meningkatkan usaha saya dalam mengelola limbah plastik maupun limbah lainnya juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru sehingga perekonomian masyarakat meningkat,” sambungnya.
Surya berharap Pangdam III/Siliwangi terus melakukan inovasi-inovasi terutama inovasi teknologi terapan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Turut mendampingi Pangdam III/Slw, Asrendam, Asops, Aster Kasdam III/Slw, Kazidam, Kapendam, Dandenmadam III/Slw, serta Dandim 0618/Kota Bandung.
Editor : Arif Ardliyanto