Pria asal Pamekasan itu mengungkapkan bahwa pihaknya secara khusus menyiagakan 60 petugas yang terbagi dalam 6 Unit. Mereka bertugas untuk melakukan proses clearance paspor di Asrama Haji Surabaya di Sukolilo.
"Sehingga nantinya mulai dari kegiatan pengumpulan paspor, pemeriksaan paspor dan visa, hingga kegiatan pengecapan paspor atau clearance akan dilakukan secara terpusat di Asrama Haji," urai Imam.
Sementara itu, lanjut Imam, selagi menunggu proses tersebut, jamaah dapat beristirahat di kamar-kamar peristirahatan yang telah disiapkan oleh pengelola Asrama Haji. Setelah proses pelayanan keimigrasian selesai, jamaah tiap kloter akan diberangkatkan menuju Bandara Internasional Juanda dengan menggunakan bus khusus yang sudah diberi segel keberangkatan oleh Imigrasi Indonesia. "Sehingga, sepanjang perjalanan jamaah tidak diperkenankan untuk naik dan turun hingga sampai ke bandara," tegas Imam.
Kanwil Kemenkumham Jatim melalui Kantor Imigrasi Surabaya di Juanda berkomitmen memberikan dukungan pelayanan kepada 35.152 Calon Jamaah Haji (CJH) Embarkasi Surabaya. Foto iNewsSurabaya/ist
Sesampainya di Bandara, bus akan langsung menuju apron pesawat yang telah disiapkan. Jamaah dapat langsung menaiki pesawat sesaat setelah turun dari bus tanpa melakukan pemeriksaan keimigrasian lagi di Bandara Juanda.
"Hal ini tentu menjadi bentuk kemudahan bagi jamaah haji dan menjadi upaya kami untuk menciptakan pelayanan Haji yang berkeadilan dan ramah lansia," tegasnya.
Embarkasi Surabaya sendiri akan memberangkatkan sejumlah 36.928 CJH yang berasal Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara. Dari jumlah tersebut sebanyak 11.274 CJH atau sekitar 30%, usianya di atas 65 tahun atau tergolong dalam lansia.
Selain itu, Provinsi Jawa Timur mendapat Kuota prioritas lansia, sejumlah 1.758 orang. Kuota ini diberikan kepada jamaah yang seharusnya belum masuk urutan berangkat tahun ini. Akan tetapi karena faktor usia, para jamaah ini bisa berangkat lebih awal. Dari Jumlah 1.758 tersebut, usia yang paling tua adalah 118 tahun dan yang paling muda usia 85 tahun.
Editor : Arif Ardliyanto