BANYUWANGI, iNewsSurabaya.id – Kabar mengejutkan muncul dari Banyuwangi. Direktur Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat atau PKBM Banyuwnagi diduga ditangkap Densus 88 untuk dimintai keterangan.
Oknum warga Banyuwangi yang juga berprofesi sebagai pengacara ini diketahui berinisial ‘S’, asal Dusun Susukan, Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi Jawa Timur. Pria yang biasa dipanggil S tersebut merupakan Direktur Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat atau PKBM sekaligus juga sebagai Advokat di Banyuwangi.
Sosok S ini diketahui terlibat aktif dalam pendampingan permasalahan hukum dibawah naungan Kantor At Taubah Law Office Banyuwangi. Belakangan, Kantor hukumnya tersebut aktif mendampingi kasus yang berkaitan dengan korban asusila peremuan dan anak di Banyuwangi.
Kepala Dusun Susukan Kidul, Hairiyah mengatakan bahwa yang bersangkutan seorang pengacara dan seorang pendidik. Ia menambahkan, S merupakan warga asli Dusun Susukan Kidul, Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi. “Beliau itu dikenal sebagai orang yang taat beribadah," terang Hairiyah.
Tim yang diduga Densus 88 Anti Teror tersebut menangkap S, dirumahnya yakni di Dusun Susukan Kidul, Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi, Sabtu (3/6/2023). "Iya benar, informasinya ada warga kami yang ditangka Densus 88 Anti Teror,” terang Kepala Desa Gladag, Chaidir Sidgi.
Kapolsek Rogojampi Kompol Sudarsono, mengaku tidak tahu persis terkait dengan kabar penangkapan seorang warga asal Desa Gladag. "Mohon maaf saya tidak tahu persis ya," kata Kompol Sudarsono saat dikonfirmasi.
Meski tidak tahu persis, namum Kompol Sudaraono mengaku sudah mendengar kabar ada warga wilayah hukumnya ditangkap oleh Tim Densus 88 Anti Teror. Bahkan Kompol Sudarsono menyarankan untuk langsung menanyakan terkait adanya penangkapan warga yang diduga teroris tersebut kepada Polresta Banyuwangi.
"Iya, lebih jelasnya konfirmasi ke Polresta saja mas,“ jawab Kompol Sudaraono dengan singkat.
Kasi Humas Polresta Banyuwangi, Iptu Agus Winarno mengaku belum menerima kabar terkait penangkapan tersebut. "Mohon maaf saya belum terima kabar tersebut karena saya masih di luar kota," ungkap Iptu Agus.
Editor : Arif Ardliyanto