Sementara itu, Direktur PT Garsindo Anugerah Sejahtera Yohannes Sugiarto membenarkan PT Garam memiliki utang garam. Ia meminta supaya PT Garam segera mengembalikan garam yang berada di gudangnya.
“Saya berharap garam dikembalikan secepatnya. Saat ini garam sangat langka, kami kesulitan produksi, mohon dikembalikan,” pintanya.
Yohannes mengaku dirinya tidak memiliki garam untuk produksi. Meski demikian, ia tidak merumahkan pekerjanya. “Iya dikembalikanlah garam milik kami. Kami butuh, kasihan pekerja yang ada di pabrik,” paparnya.
Pengusaha Garam Lokal ini mengaku sakit hati, karena PT Garam belum membayar utangnya. Tetapi fakta dilapangan, PT Garam justru menjual garam ke perusahaan lain. “Ini kan aneh! PT Garam belum bisa membayar utang garam ke saya. Faktanya justru menjual garam ke perusahaan lain. Seharusnya yang benarkan dibuat bayar ke kami dulu, kalau sudah lunas, silahkan saja jual ke yang lainnya. Dibuat bayar utang ke saya dulu kan enak, jadi tidak sampai merugikan kami. Saya kan ndak bisa produksi, siapa yang mau menanggung beban utang kami?” ungkap Yohannes.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PT Garam, Arif Haendra belum menjawab atas konfirmasi utang Garam yang mencapai ribuan ton tersebut.
Editor : Arif Ardliyanto